Nasib kurang menguntungkan kembali didapatkan oleh klub Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos. Berlaga di babak perempat final kompetisi Asian Champions League Elite musim 2024/2025 melawan Al-Nassr, klub asal Jepang tersebut dipermak habis oleh sang lawan.
Dilansir laman AFC, pada pertandingan yang berlangsung di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah Arab Saudi tersebut, satu dari dua wakil Jepang yang masih tersisa di babak 8 besar itu dibantai dengan skor cukup telak, 1-4.
Dari laman yang sama diinformasikan, empat gol yang membawa Al-Nassr melaju ke partai empat besar kompetisi antar klub level tertinggi di benua Asia ini diciptakan oleh Duran Palacio di menit ke-27 dan 49, kemudian Sadio Mane pada menit ke-31, dan satu gol lainnya dari sang mega bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo pada menit ke-38.
Satu-satunya gol balasan Yokohama pada pertandingan tersebut, diciptakan oleh Kota Watanabe, ketika pertandingan berjalan 53 menit.
Kekalahan telak yang didapatkan oleh Yokohama F. Marinos ini sedikit banyak turut memvalidasi keroposnya lini pertahanan tim asal ibu kota prefektur Kanagawa tersebut, sekaligus sebagai sebuah teguran keras terhadap tak dimainkannya Sandy Walsh oleh sang pelatih.
Pasalnya, meskipun setiap kali mendapatkan kesempatan Sandy Walsh selalu memberikan penampilan terbaik dan nyaris tak pernah berbuat kesalahan, namun mantan pemain KV Mechelen tersebut seolah selalu ditepikan oleh sang pelatih dari skuat.
Padahal, jika kita melihat track record Sandy Walsh saat bermain bersama Yokohama, pemain berusia 30 tahun tersebut sangat minim kesalahan.
Bahkan, dalam tiga pertandingan sebelumnya di pentas ACL Elite, Sandy selalu bermain apik dan membawa kemenangan untuk timnya.
Namun sayangnya, meskipun kerap bermain apik di lini pertahanan, Sandy Walsh justru tak mendapatkan tempat di tim semenjak awal bulan April 2025 lalu.
Setelah lima pertandingan berturut-turut hanya menjadi penghangat bangku cadangan di pentas Liga Jepang, Sandy juga untuk kali pertama tak mendapatkan waktu bermain di pentas ACL Elite setelah di tiga laga sebelumnya selalu menjadi pemain yang tak tergantikan.
Berdasarkan data match report dari laman transfermarkt.com, pada pertandingan melawan Al-Nassr tersebut, pelatih Patrick Kisnorbo memainkan kuartet Katsuya Nagato, Thomas Deng, Kosei Suwama dan kapten tim Ken Matsubara untuk mengisi lini pertahanan.
Namun selama pertandingan berjalan, keempat pemain belakang ini tak mampu menunjukkan permainan terbaiknya dan menurut laman sofascore, tak ada satupun dari keempat pemain tersebut yang mendapatkan rating di angka 6.
Tak dimainkannya Sandy Walsh di laga 8 besar ACL Elite kali ini dan kekalahan telak klub Jepang atas wakil Arab Saudi di kompetisi tersebut memang seolah memberikan sebuah terguran keras terhadap mereka.
Bagaimana tidak, ketika Sandy bermain di tiga laga ACL Elite sebelumnya, Yokohama selalu berhasil mengamankan kemenangan dan melaju ke partai berikutnya.
Namun, ketika Sandy tak berada dalam tim pada pertandingan kali ini, Yokohama harus menelan kekalahan telak, yang sekaligus menghentikan langkah dari kompetisi ini.
Mungkin sudah waktunya bagi Yokohama F. Marinos untuk berpikir ulang terkait keputusannya menepikan Sandy. Karena jika dilihat dari kualitas yang dimiliki, tentu saja Sandy berhak untuk mendapatkan waktu dan kesempatan bermain yang jauh lebih banyak daripada belakangan ini.
Dan yang lebih penting lagi adalah, pengalaman Sandy saat bermain di kompetisi Eropa, berpotensi untuk membawa perubahan signifikan terhadap kinerja lini pertahanan Yokohama di pertandingan-pertandingan yang dijalani.
Baca Juga
-
Sentil Zainuddin Amali dan Indra Sjafri, Sebuah Kritik Penuh Tendensi ala Bung Towel
-
Setahun Tanpa Kehadiran STY, Sepak Bola Indonesia Terjun Bebas, Circle Lawan Berubah Total!
-
Dipecat PSSI Imbas Pulang Cepat, Mengapa Indra Sjafri Gagal di SEA Games 2025? Ini Analisisnya!
-
Indra Sjafri, Timnas Indonesia Kelompok Umur dan Hasil Melatihnya yang Kerap Naik-Turun
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
Artikel Terkait
-
Babak 8 Besar ACL Elite, dan Hilangnya Tuah Sandy Walsh bagi Yokohama F. Marinos
-
Cetak Gol Meliuk untuk Dewa United, Mengapa Egy Maulana Tak Bisa Melakukannya di Timnas?
-
Media Vietnam Soroti Rencana Indonesia Naturalisasi Pemain Liga Inggris
-
Bocoran Eksklusif dari Belanda: Simon Tahamata Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Diisukan Jadi Dirtek Timnas Indonesia Kini Simon Tahamata Ngamuk Gak Dapat Kerjaan
Hobi
-
Ditolak John Heitinga, PSSI Janji Umumkan Pelatih Baru dalam Waktu Dekat
-
Sentil Zainuddin Amali dan Indra Sjafri, Sebuah Kritik Penuh Tendensi ala Bung Towel
-
Setahun Tanpa Kehadiran STY, Sepak Bola Indonesia Terjun Bebas, Circle Lawan Berubah Total!
-
Skuad Mewah dan Persiapan Matang, Kegagalan Timnas Indonesia U-22 Jadi Misteri
-
Sumardji Mundur dari Timnas Indonesia, Mengapa?
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Jin Seok Kyu di Tahun 2025, Layak Ditonton!
-
Jangan Anggap Sepele, Ini 6 Bahaya Drainase Rumah yang Tersumbat
-
Tak Sengaja Bertemu, Ferry Irwandi dan Raffi Ahmad Soroti Daerah Terdampak
-
5 Fakta Menarik Novel Animal Farm Jelang Adaptasi Film di Tahun 2026
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Termurah 2025, Nonton Video dan Main Game Jadi Lebih Enteng