Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Lando Norris (Instagram/landonorris)

Musim 2025 menjadi ajang yang cukup mengesankan bagi Lando Norris bersama McLaren, meski Sang Pembalap mengaku masih belum sepenuhnya puas dengan penampilannya.

Hingga seri ke-14, Norris telah mengoleksi lima kemenangan, total 12 kali naik podium, serta mengamankan empat pole position. Catatan tersebut diperoleh dengan konsisten di setiap balapan, bahkan hanya satu kali ia gagal finis. Raihan ini membuatnya bertengger di peringkat kedua klasemen sementara dengan 275 poin.

Namun, meskipun statistiknya terlihat solid, Norris menilai performa awal musimnya masih belum berada di level yang ia harapkan.

Menurutnya, beberapa balapan di awal tahun terasa “biasa-biasa saja” dan belum menunjukkan potensi maksimal yang ia miliki selama ini. Faktanya dalam dunia Formula 1, konsistensi memang penting, tetapi kompetisi ini juga menuntut kualitas hasil yang lebih tinggi untuk bersaing dalam perebutan gelar dunia.

"Sebelumnya, tidak cukup baik, saya bisa bilang saya cukup biasa-biasa saja sebelumnya. Sejak itu, saya rasa segalanya jauh lebih baik. Saya masih menginginkan lebih, masih perlu menjadi jauh lebih baik, dan saya belum sebaik yang saya inginkan, tapi banyak perbaikan yang telah dilakukan," ujar Norris, dilansir dari situs resmi Formula 1, formula1.com.

Di sisi lain, posisi Norris di klasemen sementara sangat ketat karena Oscar Piastri, rekan setimnya di McLaren, saat ini memimpin perebutan gelar dengan selisih tipis. Piastri mengoleksi 284 poin, unggul sembilan angka dari Norris.

Performa Piastri sejauh ini tergolong luar biasa. Ia sudah mengamankan enam kemenangan, jumlah podium yang sama dengan Norris, empat kali pole position, dan yang paling mencolok, belum pernah mengalami kegagalan finis sepanjang musim.

Konsistensi ini menjadi kunci utama mengapa pembalap asal Australia itu mampu mempertahankan posisi teratas. Persaingan internal di McLaren pun menjadi salah satu pertunjukan yang menarik musim ini, bahkan sejak musim lalu jika kita perhatikan lagi. Keduanya berada di puncak performa, dan selisih poin yang sangat kecil membuat perebutan gelar juara dunia semakin panas.

Perbandingan hasil tahun lalu juga memicu pembahasan tersendiri, mengingat pada musim sebelumnya Norris tampil lebih dominan dibanding Piastri. Fakta itu membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah tahun ini giliran Piastri yang akan mengambil alih peran sebagai pembalap utama dalam perburuan gelar.

Bagi Norris, tekanan ini tentu tidak bisa dihindari. Menghadapi rekan setim yang sama cepatnya adalah tantangan besar, apalagi ketika keduanya bersaing langsung untuk posisi teratas.

Meski begitu, Norris memiliki pengalaman yang lebih matang di ajang Formula 1, tahun lalu dia berjuang untuk gelar juara dunia, meskipun pada akhirnya tetap kalah dari Max Verstappen, ini bisa menjadi modal berharga untuk mennetukan strategi pada 10 balapan terakhir. Tentu Norris paham bahwa kesalahan sekecil apa pun bisa menjadi penentu dalam pertarungan ketat seperti ini.

Dengan jadwal balapan yang masih menyisakan 10 seri lagi, peluang untuk membalikkan keadaan tetap terbuka lebar. Norris perlu melakukan upaya seperti yang ia tunjukkan di paruh kedua musim lalu, ketika performanya melonjak dan ia mampu mendominasi sejumlah seri.

Jika mampu mengulang tren tersebut, selisih poin dengan Piastri dapat dengan cepat terkejar, bahkan bisa jadi Norris lebih unggul setelah jeda musim panas ini.

Sementara itu, Piastri tentu tidak akan tinggal diam. Konsistensinya selama musim ini membuktikan bahwa ia bukan sekadar “penantang” tetapi juga pembalap yang siap membawa McLaren menuju puncak.

Pertarungan antara Norris dan Piastri ini pada akhirnya akan menguji bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tapi juga ketahanan mental, strategi balapan, dan kerja sama tim di balik layar.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno