- Eliano Reijnders gabung Persib Bandung, jadi pemain keturunan kelima di Liga 1 musim 2025/2026.
- Pro-kontra muncul, tapi Patrick Kluivert mendukung demi menit bermain reguler.
- Minimnya jam terbang di klub luar negeri jadi alasan banyak pemain diaspora pindah ke Liga Indonesia.
Polemik banyaknya pemain keturunan atau naturalisasi yang memutuskan berkarir di liga Indonesia terlalu dini memang menjadi bahasan yang tak kunjung usai di kalangan netizen tanah air. Terbaru, winger keturunan Belanda-Indonesia, yakni Eliano Reijnders secara mengejutkan memutuskan untuk meninggalkan liga Belanda dan memilih bergabung dengan klub BRI Super League, Persib Bandung.
Sontak, bergabungnya adik dari punggawa timnas Belanda, Tijjani Reijnders ini menimbulkan pro dan kontra di beberapa kalangan. Ada yang menganggap Eliano Reijnders terlalu terburu-buru untuk berkarir di liga Indonesia dan adapula yang tetap menghargai keputusan sang pemain yang memilih berkarir di liga Indonesia.
Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, Eliano Reijnders adalah pemain naturalisasi kelima yang memutuskan bergabung dengan klub-klub di liga Indonesia pada musim 2025/2026 ini, Sebelumnya, ada nama Thom Haye yang memutuskan gabung ke Persib Bandung, Jordi Amat yang memutuskan berseragam Persija Jakarta, Rafael Struick yang memilih bergabung dengan Dewa United dan Jens Raven yang memilih Bali United sebagai klub barunya.
Fenomena ini kemudian mendapatkan tanggapan dari banyak pihak, termasuk pelatih timnas Indonesia senior, yakni Patrick Kluivert. Melansir dari laman berita ANTARA (03/09/2025), pelatih asal Belanda tersebut mengaku tak terlalu mempermasalahkan bergabungnya beberapa nama naturalisasi ke liga Indonesia seperti Thom Haye dan Eliano Reijnders. Dirinya justru mendukung langkah para pemain tersebur demik keberlangsungan karir mereka.
“Itu bagus. Saya pikir ini bagus. Yang paling penting mereka bisa bermain secara reguler,” ujar Patrick Kluivert.
Lebih lanjut lagi, dirinya juga menyoroti jumlah menit bermain yang didapatkan oleh Eliano Reijnders saat masih membela PEC Zwolle. Menurutnya dengan bergabung dengan Persib Bandung di musim ini, pemain berusia 23 tahun tersebut diharapkan akan mendapatkan menit bermain yang lebih baik dibandingkan saat dirinya bermain bersama PEC Zwolle di liga Belanda.
“Di PEC Zwolle, Eliano tidak banyak bermain, tapi saya rasa di (Persib) Bandung dia akan mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain. Itu penting,” imbuh Patrick Kluivert.
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, Eliano Reijnders memang terbilang memiliki menit bermain dan jam terbang yang cukup baik bersama PEC Zwolle. Dirinya bermain sebanyak 21 laga dan 11 laga diantaranya dirinya diturunkan sebagai starter. Jika melihat dari statistik tersebut, sejatinya jumlah menit bermain Eliano Reijnders tidaklah terlalu buruk. Tidak mengherankan jika banyak pihak yang mempertanyakan urgensi dirinya bergabung dengan klub Persib Bandung di musim ini.
Menit Bermain Minim Jadi Alasan Pemain Diaspora Gabung ke Klub Liga Indonesia?
Fenomena bergabungnya banyak pemain diaspora ke liga Indonesia memang cukup menarik untuk ditelisik lebih lanjut. Banyak pihak yang menganggap jika bergabungnya para pemain diaspora tersebut karena minimnya menit bermain yang didapatkan oleh mereka di klub-klub sebelumnya.
Contohnya adalah penyerang timnas Indonesia, Rafael Struick. Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini gagal mendapatkan menit bermain yang cukup bersama klub liga Australia, Brisbane Roar FC di musim lalu. Tercatat, Rafael Struick hanya bermain sebanyak 10 kali dengan sukses mencetak satu gol.
Nasib yang sama juga dialami oleh penyerang timnas Indonesia U-23, Jens Raven. Dirinya yang tak kunjung mendapatkan promosi di tim senior klub FC Dordrecht membuatnya pada akhirnya hengkang ke Bali United setelah sekitar 2 tahun membela klub asal Belanda tersebut. Di sisi lain, dirinya juga cukup jarang mendapatkan menit bermain bersama tim U-21 klub FC Dordrecht sepanjang musim 2024/2025 kemarin.
Tak dapat dipungkiri, menit bermain yang cukup di klub memang menjadi harga mati bagi para pemain sepakbola, khususnya bagi mereka yang berlabel tim nasional. Mendapatkan menit bermain yang cukup selama di klub bisa jadi jaminan bagi mereka untuk bisa mendapatkan pemanggilan ke tim nasional.
Baca Juga
-
Gabung LOSC Lille, Calvin Verdonk Ungkap Misi Selanjutnya dalam Karirnya
-
Pemainnya Dipanggil Timnas Indonesia, Pelatih Persija Berikan Dukungan
-
Timnas Indonesia Wajib Maksimalkan Dua Laga FIFA Matchday, Mengapa?
-
Thom Haye, Persib Bandung dan Teka-teki Keputusan Karir Sepakbolanya!
-
Kembali Dipanggil Timnas U-23, Peluang Bagi Jens Raven Buktikan Kualitasnya
Artikel Terkait
-
Pernah Bela Timnas AS, dari Mana darah Indonesia Adrian Wibowo?
-
Penyebab Mees Hilgers Mendadak Tak Gabung Timnas Indonesia di FIFA Matchday
-
LAFC: Adrian Wibowo Berpeluang Antar Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Berlabuh ke Lille, Calvin Verdonk Langsung Jalani Persaingan Berat di Sektor Fullback Kiri
-
Timnas Indonesia Optimis Tatap Laga Pembuka Kualifikasi Piala Asia U-23
Hobi
-
Berlabuh ke Lille, Calvin Verdonk Langsung Jalani Persaingan Berat di Sektor Fullback Kiri
-
Timnas Indonesia Optimis Tatap Laga Pembuka Kualifikasi Piala Asia U-23
-
Kualifikasi AFC U-23: Pasukan Garuda Muda Harus Jadikan Laos sebagai Gerbang Pembuka Putaran Final
-
Jor-Joran di Bursa Transfer, Orientasi Persib Bandung Seharusnya Bukan Lagi Liga Domestik
-
Profil Adrian Wibowo, Bintang LAFC 19 Tahun yang Resmi Dipanggil ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Geger Kasus Indramayu: 5 Jenazah Dalam Satu Lubang! Polisi Temukan Cangkul Berdarah, Apa Motifnya?
-
Paradise oleh TREASURE: Indahnya Momen Bersama Si Dia Layaknya di Surga
-
Prabowo Terbang ke China, Momen Baris Bareng Putin dan Kim Jong Un Nonton Parade Militer Viral
-
Mahasiswa Bukan Musuh: Pesan di Balik Gas Air Mata UNPAS dan UNISBA
-
Polemik Pertemuan Gibran Rakabuming dengan Driver Ojol Tuai Kritik, Bagaimana Faktanya?