Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Jordi Amat saat membela Timnas Indonesia (pssi.org)
M. Fuad S. T.

Pemain Persija Jakarta, Jordi Amat kembali mendapatkan kepercayaan dari Patrick Kluivert untuk mengisi skuat kualifikasi Piala Dunia. Sepertimana yang telah dirilis oleh pihak PSSI, eks JDT tersebut menjadi salah satu center back yang dipersiapkan oleh Kluivert untuk menjalani dua laga penentuan melawan Arab Saudi dan Irak di ronde keempat kualifikasi nanti.

Dalam pengumuman resmi akun Instagram @timnasindonesia, pemain berdarah Spanyol tersebut diplot untuk mengisi posisi center back bersama dengan Jay Idzes, Kevin Diks, Justin Hubner dan sang kolega di Persija Jakarta, Rizky Ridho.

Sejatinya, tak ada yang salah dengan pemilihan Jordi Amat untuk menjadi bagian Timnas Indonesia di ronde keempat kualifikasi nanti. Namun yang patut untuk diingat oleh Kluivert dan tim kepelatihan Pasukan Garuda adalah, Jordi Amat belakangan ini tengah menunjukkan penampilan yang menurun dan cenderung tak stabil.

Memang, jika mengacu pada data penampilan sang pemain di laman transfermarkt, Jordi Amat adalah bagian yang tak terpisahkan dalam setiap penampilan tim Macan Kemayoran di guliran Indonesia Super League.

Dari 7 laga yang dijalani oleh Der Oranje musim ini, pemain belakang berusia 33 tahun tersebut selalu tampil penuh dan tak pernah tergantikan. Namun sayangnya, catatan itu masih sangat fluktuatif dan tak stabil.

Di awal-awal guliran, pemain berjuluk El Prince tersebut sukses membawa Persija meraih dua kemenangan beruntun atas Persita dan Persis. Pun demikian halnya ketika berhadapan dengan Dewa United, Jordi Amat berhasil mempersembahkan kemenangan untuk klub barunya tersebut.

Namun, hal itu ltak sejalan dengan penampilan sang pemain di lapangan. Pasalnya, Jordi Amat juga kedapatan kerap tampil buruk justru ketika timnya meraih kemenangan.

Dalam catatan laman statistik sofascore, ketika berhadapan dengan tim-tim medioker sekelas Malut United dan Persita, Jordi hanya mendapatkan rating tak mencapai angka 7.

Pun saat Persija mengalahkan Dewa United, yang mana sang pemain hanya mampu mengumpulkan rating 6,3 yang terbilang cukup minim untuk pemain dengan label bejibun sepertinya.

Hal inilah yang harusnya menjadi perhatian tersendiri bagi Kluivert dan tim kepelatihannya. Memplot Jordi Amat yang belakangan ini kerap kalah sprint dan akselerasi dengan pemain lawan yang dihadapinya sebagai center back, tentunya bukan sebuah hal yang bijak.

Alasannya pun cukup logis, ketika melawan para pemain yang levelnya liga domestik saja Jordi Amat saat ini sudah keteteran, tentu akan jauh lebih merepotkan lagi ketika dirinya harus berhadapan dengan para pemain kelas utama Timnas Arab Saudi dan Irak bukan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS