Dipecatnya pelatih timnas Indonesia, yakni Patrick Kluivert oleh PSSI setelah gagal membawa skuad Garuda lolos ke ajang Piala Dunia 2026 memang bukanlah hal yang cukup mengejutkan bagi sebagian besar pihak.
Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), dipecatnya mantan pemain timnas Belanda di era 1990-an ini memang sudah diprediksi akan terjadi setelah rentetan hasil buruk timnas Indonesia di babak ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin dan juga desakan dari publik sepak bola Indonesia.
Dipecatnya pelatih asal Belanda tersebut juga menjadi catatan yang cukup luar biasa bagi PSSI yang memecat dua pelatih kepala timnas Indonesia sekaligus dalam kurun waktu 10 bulan terakhir di tahun 2025 ini. Melansir dari laman berita suara.com (07/01/2025), sebelumnya, PSSI melakukan langkah mengejutkan dengan memecat Shin Tae-yong di awal tahun 2025 ini. Padahal, pelatih asal Korea Selatan tersebut dianggap sebagai pelatih yang cukup sukses di timnas Indonesia.
Yang lebih mengherankannya lagi, PSSI secara mengejutkan menunjuk Patrick Kluivert selaku pelatih kepala usai memecat Shin Tae-yong. Padahal, kala itu Patrick Kluivert dianggap tak memiliki rekam jejak melatih yang baik bersama berbagai tim yang telah dia tangani. Meskipun pada akhirnya Patrick Kluivert juga turut dipecat oleh PSSI.
Kini, kita tinggalkan sejenak rekam jejak pemecatan antara Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert di timnas Indonesia. Ternyata ada salah satu hal yang dianggap menjadi kesamaan antara Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Apakah itu? Kesamaan kedua pelatih ini ternyata sama-sama suka eksperimen dan mengutak-atik formasi pemain. Tetapi, tetap ada perbedaan dari kebiasaan keduanya tersebut.
Meski Sama-sama Suka Eksperimen, Langkah yang Dilakukan oleh Shin Tae-yong Lebih Masuk Akal
Meskipun Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert sama-sama suka eksperimen formasi dan taktik, akan tetapi sebagian besar orang meyakini langkah yang diambil oleh Shin Tae-yong masih bisa diterima oleh nalar.
Salah satu contohnya adalah saat melakoni laga leg pertama grup C babak ronde ketiga melawan Tiongkok. Kala itu, Shin Tae-yong secara mengejutkan melakukan rotasi pemain besar-besaran dalam laga tersebut.
Beberapa nama seperti Sandy Walsh, Calvin Verdonk, dan Thom Haye digantikan oleh Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-On, dan Shayne Pattynama. Imbasnya, timnas Indonesia kalah 2-1 dari Tiongkok kala itu.
Meskipun keputusan Shin Tae-yong merotasi banyak pemain kala itu dikritik banyak pihak, namun banyak pihak yang memaklumi hal yang dilakukannya saat itu demi kepentingan taktik. Belum lagi para pemain yang dirotasi oleh Shin Tae-yong merupakan pemain-pemain yang memiliki posisi yang sama sehingga seharusnya tak akan mengganggu permainan timnas Indonesia.
Hal yang berbeda justru dilakukan oleh Patrick Kluivert saat melakoni laga melawan Arab Saudi di babak ronde keempat kemarin. Memerlukan hasil kemenangan, Patrick Kluivert justru merotasi sebagian besar pemain dan menurunkan formasi yang kurang sesuai dengan timnas Indonesia.
Beberapa contohnya adalah memasang Kevin Diks yang merupakan bek kanan menjadi bek tengah, memainkan Yakob Sayuri yang notabene seorang winger sebagai bek kanan, dan tak menurunkan Rizky Ridho maupun Justin Hubner di lini pertahanan.
Imbasnya, timnas Indonesia yang seharusnya memetik kemenangan di laga sepenting babak ronde keempat kemarin justru tampil buruk dan menelan kekalahan 2-3. Belum lagi langkah yang diambil Patrick Kluivert kemarin dinilai terlalu berani karena kondisi timnas Indonesia yang memerlukan kemenangan demi bisa lolos ke ajang Piala Dunia 2026.
Jika melihat dari rekam jejak keduanya, maka tak heran banyak yang sepakat apabila Shin Tae-yong masih lebih masuk akal dalam melakukan eksperimen dan rotasi pemain. Apakah sobat Yoursay.id juga memiliki pemikiran yang sama?
Baca Juga
-
Pecat Patrick Kluivert, Langkah Konkrit PSSI Rebut Hati Publik Sepakbola?
-
Beda Kelas! Ini Statistik Persentase Laga Antara STY dan Patrick Kluivert
-
Usai Timnas Senior Gagal Total, Timnas U-17 Jadi Harapan Terakhir Indonesia
-
Berlaga di Piala Dunia, Semoga Timnas Indonesia U-17 Tak Bernasib Seperti Seniornya
-
Gagal Redam Lawan, Bukti Skema Dua Bek Tengah Tak Cocok di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia, PSSI dan Kepemimpinan Gemilang Erick Thohir yang Dinodai Satu Blunder Fatal!
-
Patrick Kluivert Angkat Kaki dari Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Blak-blakan
-
Baru Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Malah Jadi Idola Publik Irak dan Diminta Gantikan Graham Arnold
-
Coach Justin: Nggak Kaget Patrick Kluivert Dipecat, Ini Udah Parah
-
Coach Justin Usul Pengganti Patrick Kluivert dari Jepang
Hobi
-
Timnas Indonesia, PSSI dan Kepemimpinan Gemilang Erick Thohir yang Dinodai Satu Blunder Fatal!
-
Patrick Kluivert Resmi Dipecat, Konflik Internal Gerogoti Timnas Indonesia?
-
Underdog di Denmark Open 2025, Debut Rian/Rahmat Tembus Perempat Final
-
Durasi Masa Jabatan 4 Pelatih Terakhir Timnas Indonesia, Bisa Menebak Siapa Paling Singkat?
-
Dilabeli Pelatih Terbaik, Kluivert Bahkan Dipecat Lebih Cepat daripada Simon McMenemy!
Terkini
-
Indonesia Lagi Gerah-gerahnya, Ikuti Tips Ini Agar Cuaca Panas Gak Jadi Bahaya Kesehatan
-
Dari Chic sampai Edgy, Ini 4 Cara Yesaya Abraham Mainin OOTD Serba Hitam!
-
Patah Hati yang Kupilih, Film Baru Prilly Latuconsina dan Bryan Domani Bakal Bikin Mewek Sinefil
-
Pesta Mewah Sambil Bahas Kanker Payudara? Event W Korea Menuai Kritik Pedas Netizen
-
Mark Wahlberg Siap Kembali Beraksi lewat The Family Plan 2, Ini Trailernya