Merosotnya performa Timnas Indonesia di berbagai ajang dalam beberapa tahun terakhir tampaknya membuat negara-negara lain tak lagi risau saat bertarung di lapangan. Setelah pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe, menganggap Indonesia tak lebih dari musuh bebuyutan negaranya di berbagai ajang, dan pelatih Vietnam, Park Hang Seo menyatakan akan lebih memperioritaskan kekuatan Timnas Malaysia, kini giliran pelatih Timnas Laos yang ambil bicara terhadap konstelasi persaingan antar negara di grup B pada piala AFF 2020
Selvaraj Vengadasalam, pelatih Laos berkebangsaan Singapura menyatakan, untuk gelaran Piala AFF 2020 mendatang, dirinya akan lebih memandang dua negara sebagai ancaman terbesar anak asuhnya, yakni Vietnam dan Malaysia.
Sementara Indonesia, meskipun tak diremehkan, namun sang pelatih menyatakan kekuatannya saat ini tak lagi menjadi fokus perhatian timnya di gelaran nanti. Hal ini tentu saja bisa dimaklumi, karena Indonesia sendiri saat ini mengalami penurunan performa di berbagai ajang.
Dalam gelaran babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia yang tergabung di grup G, keluar sebagai tim juru kunci dengan mengemas hanya satu poin dari 8 laga yang dimainkannya.
Satu-satunya poin yang didapatkan Indonesia adalah dari menahan imbang Thailand. Sementara laga melawan Malaysia dan Vietnam, semuanya berakhir dengan kekalahan.
Tak perlu risau dengan pernyataan Selvaraj Vengasadalam yang tak menjadikan kekuatan Indonesia 'penghalang; di Piala AFF 2020 mendatang. Justru dari pernyataan yang seperti itulah kita harus banyak belajar dan berbenah.
Pasalnya, dengan tidak diunggulkan atau dianggap sebagai ancaman, maka para pemain menjadi tak terbebani. Peluang untuk menciptakan kemungkinan kemenangan menjadi terbuka lebar.
Bagaimana tidak, dengan tidak dijadikannya fokus oleh lawan, maka bisa saja perhatian mereka tidak sepenuh ketika menghadapi tim yang menjadi fokus utama. Nah, dengan mengambil celah tersebut, anak asuh Shin Tae Yong akan berpotensi memainkan skema yang tak terdefinisi oleh tim pemantau mereka, dan pada akhirnya mampu membalikkan pernyataan sang pelatih asal Singapura tersebut. Duh, jadi penasaran dengan pertemuan kedua kesebelasan ya.
Tag
Baca Juga
-
Indonesia Bakal Kedatangan Mauro Zijlstra, Vietnam Tetap Optimis karena Alasan Ini
-
Masih Menjadi Misteri! Bakal Seperti Apa Skema Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23?
-
Lolos Otomatis ke Piala Asia, Timnas Indonesia U-17 Dapatkan Keuntungan dan Kerugian Sekaligus
-
Sama-Sama Alumni Liga Denmark, Nasib Kevin Diks Bak Langit dan Bumi dengan Andalan Malaysia
-
Timnas U-17 Lolos Otomatis ke Piala Asia, 3 Hal Ini Bisa Bikin Iri Tim-Tim Asia Tenggara
Artikel Terkait
Kolom
-
Generasi Kampus Tanpa Gugatan: Mahasiswa dan Matinya Nalar Kritis
-
Bukan Perspektif Antikucing: Sederhana, tapi Bikin Cat Lovers Darah Tinggi
-
Saat Menikah di KUA Jadi Pilihan Gen Z untuk Mulai Membangun Rumah Tangga
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
-
Squid Game 3 dan Bayi yang Menang, Metafora Paling Manusiawi?
Terkini
-
Novel Salah Asuhan: Hagemoni Kolonial, dan Keegoisan Pribumi
-
Rahmad Darmawan Jadi Pelatih Liga Indonesia All Star, Kian Kental Aroma Timnas?
-
Ulasan Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah: Suara Lantang dari Pinggiran Negeri
-
Indonesia Bakal Kedatangan Mauro Zijlstra, Vietnam Tetap Optimis karena Alasan Ini
-
10 Hari Debut, Allday Project Raih TRofi Pertama Lagu Famous di M Countdown