Kabar terbaru datang dari gelaran kualifikasi Piala Asia U-23 grup G, tempat Timnas Indonesia U-23 berada. Menyadur dari laman resmi induk sepak bola Asia, the-afc, grup yang semula berisikan Indonesia, Australia, China dan Brunei Darussalam tersebut kini hanya meninggalkan dua kontestan saja, yakni Indonesia dan Australia.
Sementara dua negara lainnya, yakni Brunei Darussalam dan juga China, dalam rilis resmi terbaru menyatakan mengundurkan diri dari keikutsertaannya di kualifikasi.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh china.org.cn, mereka menuliskan "Due to epidemic prevention and control regulations, flight restrictions and other reasons, the China U22 national football team will be unable to travel to Tajikistan as planned to participate in the AFC U23 Championship qualifiers. We have to withdraw from the games with regret” tulis official timnas U-23.
Jika dianalisis, maka pengunduran diri China ini tak lain dan tak bukan karena adanya usaha pencegahan terhadap pandemi covid-19, larangan penerbangan, dan juga beberapa alasan lain yang tak memungkinkan skuat China U-22 untuk melakukan penerbangan ke Tajikistan.
Dengan demikian, pasca pengunduran diri Timnas China, maka grup G kini hanya menyisakan Indonesia dan Australia sebagai partisipan. Apakah ini merupakan sebuah keuntungan? Bisa jadi iya.
Karena dengan hanya menghadapi Australia, maka kans Timnas Indonesia untuk bisa melaju ke putaran final akan menjadi semakin mudah jika harus berhitung dengan menghadapi 2 atau tiga tim dalam satu grup.
Meskipun Australia secara peringkat berada jauh di atas Indonesia, tetapi kualitas yang dimiliki oleh para pemain yang mendapatkan panggilan ke Timnas U-23 tak bisa dianggap enteng. Terlebih, di level kelompok umur, kekuatan setiap negara relatif merata, tidak terlalu jauh kesenjangannya dengan timas di level senior.
Hingga kini, AFC belum merilis lagi jadwal dan format pertandingan antara Indonesia U-23 melawan Australia U-23 akan digelar sekali tanding atau dalam dua kali laga.
Jika berkaca dari kualifikasi Piala Asia Wanita bulan lalu, AFC memutuskan format pertandingan berubah menjadi dua kali laga, ketika grup C hanya menyisakan Indonesia dan Singapura saja.
Besar kemungkinan laga antara Indonesia U-23 melawan Australia U-23 akan digelar dalam format dua kali tanding. Jadi, kita tunggu saja keputusan terbaru dari AFC.
Tag
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Pelatih Port FC Senggol Shin Tae-yong: Saya Ingin Melihat Asnawi Mangkualam Bermain di Timnas Indonesia
-
Ogah Coret Rafael Struick, Timnas Indonesia Masih Punya Sosok Menakutkan Saat Piala AFF 2024
-
Eks-Kapten Timnas U-19 Akui Sulit Ikuti Porsi Latihan Bersama STY, Mengapa?
-
Pasrah Anak Asuhnya Terus Dipakai Timnas Indonesia, Pelatih Persija: Saya Ingin Pemain Terbaik
-
Rekan Mees Hilgers: Sangat Ceroboh dan di Bawah Standar
Kolom
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?
-
Sistem Zonasi Sekolah: Antara Pemerataan dan Tantangan yang Ada
-
Quick Count vs Hasil Resmi Pemilu: Akurasi atau Sekadar Kontroversi?
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
-
Membangun Sikap Kritis dalam Menangkal Ulasan Palsu di Google Maps
Terkini
-
BI Bekali 500 Mahasiswa Jabar Sertifikasi BNSP, Siap Bersaing di Dunia Kerja
-
3 Serum Korea Berbahan Utama Lendir Siput, Ampuh Perbaiki Skin Barrier!
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Fadli Zon Resmikan Museum Kujang, Targetkan Indonesia Pusat Kebudayaan Dunia