Fenomena mengejutkan dan mengganggu sering terjadi di bioskop. Misalnya, ada orang tua membawa batita maupun balita, untuk ikutan nonton film horor yang disturbing. Seperti yang baru-baru ini ramai di media sosial fenomena orang tua mengajak anak mereka nonton film horor "Siksa Kubur" di bioskop.
Sebenarnya, fenomena seperti ini bukan hanya dijumpai saat pemutaran film "Siksa Kubur" saja. Sebelum-sebelumnya, kejadian semacam ini juga sudah terjadi. Padahal tindakan ini nggak hanya berdampak buruk pada anak itu sendiri, tetapi juga mengganggu penonton lain yang hadir.
Ini sekelumit fakta yang terjadi di bioskop, ketika ada sepasang orang tua membawa batita nonton film horor, dan saking keras dan seramnya, si batita sampai nangis ‘ea ea’, sehingga ruangan bioskop jadi sangat riuh oleh gangguan tangisnya. Pemandangan itu menunjukkan seolah-olah orang dewasa (orang tua batita) nggak peduli pada situasi batin si batita maupun penonton di sekelilingnya. Sebagai orang tua, seharusnya ada kesadaran akan dampak dari keputusannya.
Membawa anak kecil untuk menonton film horor berisi adegan mengerikan dan suara keras dapat memiliki dampak yang merugikan bagi perkembangan emosional dan psikologis mereka. Anak-anak pada usia itu, masih dalam tahap perkembangan dan mudah dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat dan dengar. Paparan terhadap konten yang nggak sesuai dengan usia mereka dapat menimbulkan ketakutan, kecemasan, dan mimpi buruk yang berkepanjangan. Bahkan, ini bisa berdampak negatif pada pola tidur dan perilaku anak.
Membawa anak kecil untuk menonton film horor itu sangat mengganggu kenyamanan penonton lain di dalam bioskop. Suara tangisan atau teriakan anak yang ketakutan dapat mengganggu pengalaman menonton film orang lain yang datang untuk bersantai dan menikmati film. Ini bisa menciptakan suasana nggak menyenangkan dan mengganggu konsentrasi penonton lain.
Bila kamu sudah menjadi orang tua, maka jadilah orang tua yang baik dan memahami tanggung jawab sebagai pengawas dan pelindung anak-anakmu. Membawa anak ke bioskop seharusnya menjadi kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama, bukan menyebabkan ketakutan atau ketidaknyamanan. Sebelum memutuskan untuk membawa anak kecil menonton film, penting untuk mempertimbangkan konten film secara keseluruhan, termasuk tema, adegan, dan rating umur.
Selain itu, bioskop juga memiliki peraturan tentang umur minimum untuk menonton film tertentu. Para orang tua seharusnya menghormati peraturan tersebut demi kesejahteraan dan keselamatan anak-anak mereka. Melanggar aturan ini nggak hanya gak etis, tetapi juga bisa berakibat pada penolakan masuk ke dalam bioskop. Tapi anehnya, ada orang tua membawa batita lolos masuk nonton film horor, ya?
Memastikan bahwa anak-anak terlindungi dan pengalaman menonton film tetap menyenangkan bagi semua orang membutuhkan langkah-langkah konkret dari para orang tua. Pertama-tama, penting untuk selalu memeriksa rating usia film sebelum membeli tiket. Rating ini memberikan petunjuk tentang konten film dan seberapa sesuai film tersebut untuk berbagai kelompok usia. Dengan memeriksa rating, para orang tua dapat memastikan bahwa film yang mereka pilih cocok untuk anak-anak mereka.
Selain itu, orang tua juga perlu mempertimbangkan apakah konten film sesuai dengan usia dan sensitivitas anak-anak mereka. Mungkin sebuah film memiliki rating yang sesuai untuk anak-anak, tetapi masih mengandung adegan atau tema yang mungkin nggak sesuai untuk semua anak. Dalam hal ini, penting bagi orang tua untuk menggunakan penilaian mereka sendiri tentang apa yang cocok untuk anak-anak mereka, dan nggak hanya bergantung pada rating usia.
Selain langkah-langkah yang diambil oleh para orang tua, bioskop juga memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan penonton. Menerapkan peraturan tentang umur minimum untuk menonton film tertentu dan menegakkan aturan tersebut seharusnya nggak hanya sekadar peraturan tertulis, tapi diwujudkan. Biar apa? Untuk menghindari situasi yang mengganggu dan tidak menyenangkan.
Maka, dengan memperhatikan konten film dan mempertimbangkan dampaknya pada anak-anak, para orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di bioskop bagi semua orang. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa pengalaman menonton film tetap menyenangkan dan bermanfaat bagi semua orang yang hadir.
Baca Juga
-
Melalui Film No Other Choise, Park Chan-wook Menelanjangi Kapitalisme
-
Bangga! Omara Esteghlal muncul di 'Romantics Anonymous' Bareng Bintang Asia
-
Nasib Film Fast & Furious 11 Masih Gantung, Bisa Batal Digarap Nih!
-
Film Animasi Anak Rasa Dewasa! 'The Twist' Tawarkan Humor dan Kritik Sosial
-
Film Terbaik 2025! 'No Other Choice Begitu Gila dan Mengesankan
Artikel Terkait
-
Clodi: Bumi dan Kewarasan Orang Tua
-
Sepak Terjang Akting Widuri Puteri Anak Dwi Sasono, Dijuluki Nepo Baby Usai Bintangi Film Siksa Kubur
-
Anak Perempuan Tidak Berhijab Apakah Orang Tua Berdosa? Ini Penjelasan dari Kacamata Islam
-
Akting Apik di Film Siksa Kubur, Widuri Puteri Dituduh Nepo Baby: Begini Pembelaan Widi Mulia
-
Ngeri! Ini 4 Rekomendasi Film Horor Tentang Liburan yang Berakhir Tragis
Kolom
-
Maudy Ayunda dan Filosofi Teras: Rahasia Tenang di Tengah Masalah Hidup
-
Mereka Tak Hanya Memadamkan Api, Tapi Menjaga Hidup yang Hampir Padam
-
Tawa yang Berisiko! Kenapa Sarkasme Mahasiswa Mudah Disalahpahami Otoritas?
-
Pernah Ragu dan Takut, Ini Rahasia Najwa Shihab Menaklukkan Rasa Insecure!
-
Ganti Menteri Ganti Kurikulum, Pendidikan Kita Kapan Majunya?
Terkini
-
Jangan Salah Pilih Warna! 4 Cat Rambut untuk Kulit Sawo Matang
-
Cerai dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier Masih Anggap Mantan Istrinya Adik
-
Cozy Boy Alert! Intip 4 Daily OOTD ala Soobin TXT yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Inspirasi Outfit Dress ala Yoona SNSD untuk Tampil Elegan di Segala Momen
-
Nostalgia Era Tahun 2000, Kiss of Life Resmi Debut Jepang Lewat Lagu Lucky