Berbeda dengan tahun 2023, di tahun ini PBSI mampu mengembangkan senyumnya lebih lebar. Bukannya apa-apa, hingga bulan Mei ini, induk organisasi bulutangkis Indonesia ini telah mencatat prestasi yang patut dibanggakan. Kemarau gelar seperti tahun lalu, untuk sementara dapat dilupakan.
Hingga bulan Mei ini, terhitung 7 gelar dari berbagai ajang telah mampu PBSI raih lewat atlet-atletnya. Kerennya lagi, 2 gelar di antaranya diraih dari ajang All England 2024, turnamen tertua dan bergengsi di dunia bulutangkis.
Lebih keren lagi, dalam nomor tunggal putra tampil 2 wakil Indonesia di babak final. Anthony Ginting dan Jonatan Christie bersaing untuk meraih gelar di All England 2024. Sementara gelar lain diperoleh Fajar/Rian setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Woi Yik dari Malaysia.
Gelar terakhir datang dari nomor beregu yang baru saja berakhir pada Minggu (5/5/2024). Indonesia mampu meraih posisi runner up dalam ajang Thomas Cup dan Uber Cup 2024. Walaupun hanya menjadi nomor dua setelah kalah dari China, pencapaian ini sangat luar biasa.
Untuk tim Uber Indonesia, mencapai babak final Uber Cup 2024 jauh melampaui ekspetasi siapa pun. Pasalnya, tim kali ini didominasi oleh para pemain muda. Sehingga PBSI hanya menargetkan tembus babak semifinal saja.
Kenyataannya, para pemain muda yang dipercaya menunjuk permaian yang memikat. Ester Nurumi dan Komang Ayu, sebagai wakil pemain muda tampil begitu luar biasa. Perjuangan mereka patut diapresiasi.
Para pemain muda yang masih hijau ini, ternyata mampu berbicara banyak. Ester Nurumi yang turun di partai ketiga babak final mampu menyulitkan tunggal putri kedua China.
Sementara itu tim Thomas Indonesia pencapaian runner up kali ini membuka pintu evaluasi bagi para pemain. Kekalahan menyesakkan Anthony Ginting dari Shi Yuqi perlu dievaluasi. Demikian pula dengan inkonsistensi permainan Fajar/Rian maupun Bagas/Fikri.
Pendeknya meski kali ini PBSI mampu full senyum, masih banyak PR yang harus diselesaikan. Memberi panggung lebih banyak pada pemain muda pun harus diprioritaskan, karena masa depan bulutangkis Indonesia ada di pundak mereka.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
Runner-up Piala Thomas dan Uber, Indonesia Tetap Juara di Mata Ricky Soebagdja
-
Permainan Fajar/Rian Kurang Fokus, Indonesia Gagal Rebut Thomas Cup
-
Total Hadiah Juara Thomas dan Uber Cup 2024, Capai 1 Juta Dolar AS?
-
Jadwal dan Link Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia vs China Main Hari Ini!
-
Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024: Melangkah Bersama ke Final, Sejarah 26 Tahun Lalu Terulang
Kolom
-
Kritik Sosial Drama 'Revenge of Others': Cermin Bullying, Sekolah dan Luka
-
Status Bencana Nasional Masih Wacana, Pengungsi Aceh Sudah Terancam
-
Gerakan Anti-Bullying: Selama Diam Jadi Budaya, Itu Hanya Mimpi Belaka
-
Hukum di Indonesia Mengenai Bullying: Sudah Cukup Tegas atau Belum?
-
Pesan Film Moonlight: Deskriminasi, Trauma, dan Keberanian Lawan Bullying
Terkini
-
Selamat dari Kecelakaan Maut, Dylan Carr Merasa Diberi Kesempatan Kedua
-
Lelah Drama dalam Percintaan? 5 Alasan Quiet Dating Cocok untuk Pekerja Sibuk
-
5 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan Tahan Banting dan Tahan Air, Harga Sangat Murah tapi Berstandar Militer
-
5 HP Android Mirip iPhone 17, Desain Bodi Kamera dan Kualitas Spek Nyaris Sama
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan