Definisi sukses bagi setiap orang tentu berbeda-beda, ada yang merasa bahwa sukses itu seperti tajir melintir, mempunyai banyak gelar, mobil mewah, dan lain-lain. Bahkan, ada pula yang berpendapat sukses itu hidup bahagia bersama keluarga.
Dalam menghadapi berbagai langkah dan proses menuju keberhasilan tidaklah mudah. Pasti banyak rintangan yang harus dilalui untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, tetap fokus untuk mengejar impian agar tercapainya cita-cita sehingga membuat orang tua bangga.
Penentu kesuksesan ada di diri masing-masing, banyak orang yang pura-pura suka dengan keberhasilan yang kita raih. Belajarlah untuk tidak haus validasi dengan mencari dukungan atau pujian, karena sebenarnya yang orang lain tahu hanyalah kemenangan bukan prosesnya.
Anggap saja seorang siswa sedang mengikuti perlombaan atau kompetisi. Ternyata ia dinyatakan kalah dan hanya mendapatkan sertifikat partisipasi. Apakah ada yang menanggapi proses kita? Jelas tidak. Mereka hanya tahu menang dan kalah bukan dari cara memperoleh dan proses yang telah dilalui.
Tidak semua orang menyukai kita berhasil, apalagi dirinya tidak seperti kita sekarang yang sedang merayakan kesuksesan. Justru itu berhati-hatilah, berbeda hal nya dengan orang tua yang sudah jelas menginginkan anaknya sukses di kemudian hari.
Memang, dukungan sangat diperlukan untuk meraih mimpi. Namun, jika di sekitar kita terdapat banyak orang yang memiliki sikap iri dan dengki terhadap keberhasilan orang lain, apakah hal itu dapat membuat keinginan kita untuk sukses menjadi berkurang drastis?
Ingatlah berhasil atau tidaknya seseorang berada di tangannya sendiri. Sebab tak ada yang bisa mengendalikan hati dan pikiran manusia, terkecuali munculnya keinginan dan hidayah dari Tuhan. Itulah definisi kesuksesan yang sesungguhnya yaitu berasal dari proses yang dikerjakan dengan sangat tekun.
Saat merayakan keberhasilan yang telah didapat, tidak bisa dipungkiri adanya reaksi negatif muncul di antara kehidupan kita. Menghadapi hal seperti ini harus berjiwa mental yang kuat dan tangguh serta fokus pada tujuan yang diinginkan sebelumnya.
Kita harus yakin bahwa kesuksesan sejati akan bermakna bila mencapainya untuk diri sendiri, bukan sekadar untuk mencari validasi atau pujian dari orang lain. Ayo sukses dengan cara kita sendiri agar hidup menjadi aman, tenang, dan tenteram dalam mencapai impian.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Antara Amarah dan Harapan: Bagaimana DPR Seharusnya Merespons Demonstrasi?
-
Kereta Api Bebas Rokok: Menjaga Kesehatan atau Mengurangi Kebebasan?
-
Hargai Karya Siswa: Pentingnya Etika Mengelola Konten Digital di Sekolah
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
Artikel Terkait
-
Kerja Sesuai Passion Itu Keren, Tapi Apa Realistis?
-
Anak Muda dan Ekspektasi Sosial: Kenapa Selalu Harus Sukses?
-
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya Tapi Mengapa Orang Tua Sukses, Aku Tidak?
-
Ulasan Buku The Succsess Principles: Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan
-
Ulasan Buku Manusia Target, Orang Sukses itu Tak Kenal Kata Putus Asa
Kolom
-
Reshuffle Kabinet Merah Putih dan Janji Perubahan yang Masih Samar
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Melenggang dan Mengguncang Panggung Oscar
-
Kasus Ferry Irwandi, Patroli Siber dan Menyempitnya Ruang Demokrasi Digital
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
-
Kopinya Mahal, Tapi Gaji Barista Tetap Pas-pasan
Terkini
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Kotabaru: Bukan Sekadar Kafe Estetik, Ini Jantung 'Kalcer' Anak Muda Jogja!
-
CRZY oleh Haechan NCT: Pesona Tak Terduga yang Bikin Kamu Tergila-gila
-
Propaganda Buzzer, Ancaman Doxxing dan Masa Depan Iklim Demokrasi Digital
-
Blunder Klarifikasi Anak Menkeu Baru: Niatnya Minta Maaf soal Agen CIA, Malah Seret Ternak Mulyono?