Apakah kamu merasa telah dibesarkan oleh orang tua yang sangat protektif? Atau mungkin pernah menyaksikan anak-anak yang memiliki tipe orang tua yang selalu ingin terlibat dengan seluruh urusan anaknya?
Nah pola asuh seperti di atas dikenal sebagai helicopter parenting. Sebagaimana namanya, pola asuh seperti ini bertindak dengan mengawasi dan selalu kepo dengan urusan anak. Mereka suka ngatur dan ikut campur dengan urusan yang sebenarnya bisa diatasi sendiri oleh anak.
Nah melansir dari verywellfamily, berikut beberapa dampak buruk ketika orang tua menerapkan helicopter parenting kepada anak.
1. Menghambat keterampilan probem solving
Keterampilan problem solving adalah skill yang dibutukan oleh anak di segala tahapan usia. Namun terkadang, orang tua dengan helicopter parenting ini secara tidak sadar langsung turun tangan ketika anak menghadapi masalah. Akibatnya anak menjadi tidak belajar untuk mengatasi masalahnya sendiri.
2. Menyebabkan ketergantungan pada orang tua
Sebenarnya helicopter parenting ini didasari oleh perasaan cinta dan kasih sayang orang tua ke anak. Namun, ketika orang tua memberikannya terlalu berlebihan, maka alih-alih membiarkan anak mengeksplor sendiri, hal ini akan menyebabkannya selalu tergantung kepada orang tua. Ia akan kesulitan ketika suatu saat nanti harus dituntut untuk hidup mandiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
3. Menurunkan harga diri anak
Seorang anak tidak akan pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar ketika ia terus-menerus diawasi oleh orang tuanya.
Oleh karenanya saat dewasa nanti, besar kemungkinan bahwa anak yang diasuh dengan helicopter parenting akan memiliki harga diri yang rendah.
4. Mencegah anak belajar mengenai konsekuensi
Adanya kegagalan atau situasi yang sulit tidak selamanya buruk bagi anak. Terkadang hal itu justru bisa mengajari anak mengenai konsekuensi dalam hidup. Bahwa pada dasarnya, segala sesuatu memiliki konsekuensinya masing-masing tergantung dengan setiap pilihan yang ditetapkan.
Saat orang tua dengan helicopter parenting terlalu menyetir pilihan-pilihan anak, maka anak tidak akan belajar mengenai konsekuensi tersebut.
5. Berdampak pada hubungan orang tua dan anak
Meskipun orang tua dengan helicopter parenting begitu peduli dengan potensi kebaikan yang bisa diraih oleh anak dengan mengedepankan pilihan orang tua, tapi nyatanya hal ini bisa membuat anak justru bertanya-tanya apakah orang tua mereka memberi kepercayaan atau tidak. Hal ini kemudian akan berdampak buruk pada hubungan mereka di masa depan.
Nah, itulah lima dampak dari helicopter parenting. Jadi, tidak selamanya cinta dan kepedulian orang tua mengharuskan mereka selalu terlibat dalam segala hal yang dilakukan anak. Agar hal itu bisa berjalan seimbang, tunjukkanlah rasa cinta dan kepedulian itu sesuai dengan porsinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Resolusi Tahun Baru: Mulai Berdamai dengan Uang, Bukan Hanya Target Menabung!
-
4 Moisturizer Pencerah Korea untuk Atasi Kulit Kusam dan Flek Hitam
-
4 Rekomendasi Laptop Touchscreen Terbaik 2025, Cocok untuk Aktivitas Online dan Presentasi
-
4 Rekomendasi HP dengan Kamera Terbaik di Akhir 2025, Hasil Foto dan Video Setara Kamera Profesional
-
Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra, Bawa Fitur Canggih dan Dapur Pacu Snapdragon 8 Elite Gen 5
Terkini
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana