Hayuning Ratri Hapsari | Siti Nuraida
Diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima pada Senin malam (1/9) waktu setempat. (Dok. KBRI Lima)
Siti Nuraida
Baca 10 detik
  • Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima, tewas ditembak tiga kali oleh pelaku tak dikenal saat bersepeda bersama istrinya di kawasan San Isidro, Peru, pada 31 Agustus 2025.
  • Motif penembakan masih misterius, aparat Peru tengah menyelidiki apakah ini kriminal murni, perampokan, atau ada kaitan dengan profesinya sebagai diplomat.
  • Pemerintah Indonesia bereaksi cepat, memastikan pemulangan jenazah, mendampingi keluarga korban, serta menegaskan pentingnya peningkatan perlindungan bagi diplomat RI di luar negeri.

Kasus penembakan yang merenggut nyawa Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, mengguncang publik tanah air. Insiden ini tidak hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga dan rekan kerjanya, tetapi juga menyisakan pertanyaan besar mengenai keamanan diplomat Indonesia di luar negeri.

Peristiwa mengenaskan tersebut terjadi pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025 waktu setempat, ketika Zetro tengah bersepeda santai bersama istrinya. Zetro ditembak sebanyak tiga kali oleh pelaku tak dikenal hingga akhirnya meninggal di lokasi.

Kronologi Penembakan Zetro Leonardo Purba

Ilustrasi penembakan - zetro leonardo purba tewas ditembak (freepik)

Kejadian berlangsung di kawasan San Isidro, sebuah distrik elit di ibu kota Peru, Lima, yang selama ini dikenal sebagai salah satu area aman. Saat itu, Zetro dan istrinya sedang menikmati kegiatan bersepeda di pagi hari.

Namun secara tiba-tiba, seorang pelaku mendekat dan melepaskan tembakan tepat ke arah Zetro. Sang istri berhasil lolos tanpa luka fisik, namun kondisi psikologisnya terguncang berat akibat menyaksikan tragedi tersebut.

Aparat kepolisian Peru segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Beberapa saksi mata juga diperiksa, tetapi hingga kini polisi belum dapat memastikan motif penembakan tersebut. Dugaan masih terbuka, apakah insiden ini terkait dengan perampokan, tindakan kriminal biasa, atau ada faktor lain yang lebih kompleks.

Profil Singkat Zetro Leonardo Purba

Zetro Leonardo Purba merupakan sosok yang dikenal berdedikasi dalam dunia diplomasi. Zetro dikenal sebagai pribadi yang ramah, rendah hati, dan selalu siap membantu orang di sekitarnya. Rekan-rekan kerjanya di KBRI Lima mengenangnya sebagai sosok pekerja keras dan penuh semangat dalam menjalankan tugas.

Zetro adalah lulusan Universitas Indonesia (UI) dan sudah lama mengabdi di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Sebelum ditempatkan di Peru, ia sempat menjalankan penugasan di beberapa negara lain.

Di usianya yang relatif muda, Zetro telah menunjukkan komitmen kuat terhadap diplomasi Indonesia di kancah internasional. Ia meninggalkan seorang istri dan anak yang kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan sosok ayah sekaligus suami tercinta.

Zetro berasal dari Sumatera Utara dan dikenal sebagai figur yang hangat dalam lingkup keluarga besar. Kabar duka ini membuat keluarga di Indonesia sangat terpukul. Mereka berharap pemerintah memberikan perhatian penuh agar kasus ini dapat terungkap, dan pelaku segera tertangkap.

Reaksi Pemerintah Indonesia

Kasus penembakan ini langsung mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Sejumlah anggota DPR yang menilai insiden ini tidak boleh dianggap remeh.

Menurut mereka, peristiwa tersebut merupakan ancaman nyata terhadap keselamatan diplomat Indonesia di luar negeri. Pemerintah diminta segera meningkatkan perlindungan serta berkoordinasi erat dengan otoritas Peru.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI telah memastikan jenazah Zetro akan segera dipulangkan ke tanah air. Proses administrasi dengan pihak berwenang di Peru tengah berlangsung, termasuk pengurusan dokumen resmi serta persiapan repatriasi jenazah. Kemlu juga memastikan akan memberikan pendampingan kepada keluarga korban.

Suasana Duka di KBRI Lima

Suasana duka sangat terasa di lingkungan KBRI Peru. Para diplomat dan staf kedutaan tampak berduka mendalam atas kehilangan rekan kerja mereka. Banyak yang mengenang Zetro sebagai sosok yang selalu ceria, ringan tangan, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.

Menurut penuturan rekan-rekan kerjanya, Zetro tidak hanya dihormati karena profesionalitasnya, tetapi juga disayangi karena kepribadiannya yang hangat. Ia kerap menjadi penengah ketika ada perbedaan pendapat di kantor, dan selalu berusaha menjaga keharmonisan tim.

Misteri Motif Penembakan Diplomat di Peru

Hingga kini, motif di balik penembakan tersebut masih menjadi teka-teki. Ada kemungkinan bahwa peristiwa ini hanyalah tindak kriminal murni, mengingat tingkat kejahatan di Peru masih cukup tinggi. Namun, spekulasi lain muncul bahwa bisa jadi ada motif lebih serius yang terkait dengan profesi korban sebagai diplomat.

Investigasi masih berjalan dan pihak kepolisian Peru belum bisa mengonfirmasi dugaan apapun. Mereka berjanji akan bekerja sama dengan KBRI dan pemerintah Indonesia untuk memastikan kejelasan kasus ini.

Dukungan dan Harapan dari Keluarga

Keluarga Zetro di Indonesia berharap agar kasus ini segera mendapat kejelasan. Keluarga menaruh harapan besar pada pemerintah untuk memperjuangkan keadilan. Mereka ingin pelaku cepat ditangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku di Peru.

Rekan-rekan Zetro di Indonesia juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Banyak dari mereka mengenang Zetro sebagai sosok inspiratif yang tidak pernah lelah dalam bekerja. Kehilangannya dinilai menjadi duka tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas diplomasi Indonesia.

Tantangan Keamanan Diplomat Indonesia

Insiden ini sekaligus membuka kembali perdebatan mengenai perlindungan bagi diplomat Indonesia di luar negeri. Meski ditempatkan di wilayah yang dianggap aman, nyatanya ancaman bisa datang kapan saja.

Beberapa pihak mendesak agar pemerintah meningkatkan standar keamanan bagi staf KBRI dan perwakilan RI di berbagai negara.

Diplomat memiliki tugas penting untuk menjaga hubungan bilateral, namun di sisi lain mereka juga menghadapi risiko yang tidak kecil. Insiden ini diharapkan menjadi momentum evaluasi terkait kebijakan perlindungan diplomat, agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.

Penutup

Kematian tragis Zetro Leonardo Purba di Peru merupakan kehilangan besar bagi Indonesia. Ia bukan hanya seorang diplomat yang berprestasi, tetapi juga seorang ayah, suami, dan sahabat bagi banyak orang.

Tragedi ini mengingatkan kita bahwa tugas diplomasi tidak hanya penuh tantangan intelektual, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan pribadi.

Pemerintah Indonesia bersama otoritas Peru diharapkan segera menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini.

Dengan demikian, keluarga korban dapat memperoleh keadilan dan masyarakat Indonesia bisa merasa tenang bahwa setiap diplomat yang bertugas di luar negeri mendapatkan perlindungan maksimal.