Aku terdiam bersama secarik kertas yang mulai menguning
Kujaga ia meski telah berkeping
Berkalut rasa sepi yang berdendang
Benyambut rasa rindu pada seseorang
Di ufuk lembayung jingga
Aku menepi di sebuah gubuk senja
Bersama siluet si paruh baya
Berteman sepi sang figura
Pakaian lusuh dan garis wajahmu
Mengingatkanku pada yang kurindu
Meski dibalut dengan kerutan, rambut yang memutih dan secarik kertas yang tak
pernah lepas dari genggamanmu
Jelas, aku mengenalimu
Kala mata saling bertemu dalam tatap haru
Sungguh kuyakin itu kau
Yang kurindui tak kenal jemu
Aku kembali tuk penuhi ikrar baktiku hingga akhir senjamu
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
Sastra
Terkini
-
3 Cleansing Balm Mengandung Salicylic Acid untuk Pemilik Kulit Berjerawat
-
Media Vietnam Soroti Cara Erick Thohir 'Ekspor' Pemain Indonesia, Ada Apa?
-
4 Inspirasi Outfit Kasual ala Oh Ye-ju yang Pas untuk Daily Wear!
-
Intip Harga Tiket Konser Linkin Park di Jakarta 2025, Mulai Rp1,55 Juta
-
Kisah Persahabatan yang Mengubah Segalanya dalam Novel The Shark Caller