Aku takkan menyerah pada semilir angin yang merayu
Meski dinginnya merasuk hingga sanubari terdalam
Aku takkan goyah pada alunan denting jam yang membuai
Karena nyatanya rinduku lebih berat dari kantuk yang melanda
Akan kuteguk 2 hingga 3 cangkir kopi
Agar aku tetap terjaga dalam penantian
Akan kujadikan bulan dan bintang sebagai saksi di dedua musim penantian tiada tepi
Yang dengannya aksara terus melayang ke julangan tinggi sebagai pengganti kerinduan
Malam kian larut dan kopiku tak lagi hangat
Kuhela napas tuk refleksikan rindu yang kian mendalam
Sugestikan diri tuk bertahan sedikit lagi
Berharap yang dinanti kan tiba di depan mata
Beberapa saat mataku terpejam
Bukan tertidur, aku hanya sedang dalam imaji
Perjalanan menembus relung jiwa
Agar bersama dalam distorsi ruang dan waktu
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka