Ilustrasi lampu jalan (unsplash)
Di bawah gemuruh langit tanpa bintang
Rinduku menggelegar, menyeruak, dan bersemayam dalam kalbu
Raga yang begitu jauh hingga tangaku 'tak mampu meraih
Namun jiwa yang begitu dekat mampu membuat hatiku mencinta
Kau tahu?
Aku selalu saja terlelap dalam tangis
Dalam buaian bayang-bayang semu
Berharap kaudatang 'tuk hapuskan tiap tetes kerinduan
Kau tahu?
Di sela percakapan yang nampak nyata itu
Kembali kupandangi potret wajahmu
Kunantikan kau datang tanpa perlu kembali
Untuk kesekian kalinya di balik bilik-bilik jiwa
Kusiasati kau dalam doa
Curahkan segala hasrat dalam hati
Bahwa rinduku 'kan abadi hingga akhir nanti
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
Sastra
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit