Di balik jeruji besi aku meratapi dosa-dosaku
Seakan aku menjadi manusia biadab nan keji
Terjerembab dalam lembah hitam nan nista
Terpisah dengan anak istriku yang jauh
Mereka yang masih membutuhkan kasih sayangku
Sungguh aku benar-benar menyesali kesalahan yang kuperbuat
Menghilangkan nyawa seseorang gara-gara terbakar dendam kesumat
Tindakan keji nan biadab yang tak seharusnya kulakukan kepada orang lain
Sepanjang siang dan malam tak henti-hentinya aku bersujud kepada-Nya
Seraya menangis sejadi-jadinya memohon ampunan dari-Nya
Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi
Seakan ini adalah sebuah titik nol dalam kehidupanku
Namun dibalik semua ini adalah sebuah titik kebangkitan
Bangkit untuk menata kehidupan yang lebih baik lagi
Hingga saatnya nanti aku bisa menghirup udara bebas
Kelak bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan anak istriku
Bogor, 4 Mei 2021
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
Sastra
Terkini
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati