Bulan Purnama. [Shutterstock]
Hey…
Langit malam bertabur bintang
Yang nampak di celah langit-langit kamarku
Perhatikan aku bersama lirih merdu penyejuk hati
Kurasa ia mulai merayu sang rembulan
Meski malam ini tak sesuai harapnya
Mungkin esok, waktunya purnama
Teruslah merayu
Lembayung irama menemani hingga kantuk merasuk
Hey…
Rembulan, sekarang untukmu
Berjanjilah akan kembali esok malam menjadi purnama
Kerahkan cahayamu di antara hutan-hutan tak berlampu
Dan tetaplah bersama lirih merdunya bersamaku
Romansa kisah klasik
Untukmu langit malam dan rembulan
Bantu aku mewujudkannya
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Peran Strategis Sekolah: Ujung Tombak Utama Pencegahan Bullying
-
5 Laptop Rp 10 Jutaan Terbaik Akhir 2025: Mana yang Paling Worth It?
-
Cyberbullying: Ketika Komentar Jahat Disebut Ongkos Berada di Internet
-
Bullying: Beda Sikap Masyarakat Antara Korban dan Pelaku Perundungan
-
Legenda Timnas Indonesia Sindir PSSI dan Patrick Kluivert, Mengapa?