Aku merindukanmu
Meski aku tak punya hak
Aku mengagumimu
Meski kau tak menyadari
Pertama kali melihatmu seperti hal yang biasa tak ada yang istimewa
Pertama kali kau sekedar berbicaraPertama kali kau memutuskan untuk memulai pembicaraan
Pikirku itulah dirimu dengan duniamu yang tak peduli kata orang
Sekali lagi pikirku kau hanya seperti angin lalu yang bersifat tiba-tiba
Namun Allah memutar pikiranku dan membolak-balikkan hatiku atasmu
Aku mulai merasa ada suatu jawaban bait-bait doaku dalam dirimu
Aku terperangkap dalam pengharapan besarku namun hati kecilku bertanya
Apakah ini anugerah atau hanya nafsu sesaat?
Kini kusadari sakitku saat pengharapanku tak bertuah
Entah sampai kapan perasaan ini akan terus ada dan terpendam
Akankah seperti cinta Ali dan Fatimah?
Yang terpendam dan yang sebelumnya telah disatukan di langit Ar-Rasyi?
Namun jika suatu saat perasaanku telah berubah
Sungguh Dia lah Yang Maha mengetahui hakikat kebaikan
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Sejarah Puasa Ramadan: Dijalankan Nabi Muhammad Sejak Tahun Kedua Hijriah
Sastra
Terkini
-
5 Rekomendasi Drama China Genre Misteri yang Dibintangi Gala Zhang
-
XG 'In The Rain,' Lupakan Sakitnya Patah Hati di Bawah Derasnya Hujan
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia U-17 Butuh Pemain Simple Seperti Aldyansyah Taher
-
Asyik Buat Dance, Kai EXO Bagikan Detail 2 B-side Track di Album Wait On Me
-
Rilis sejak Libur Lebaran, Box Office Indonesia Diisi Pabrik Gula dan Jumbo