Ilustrasi cinta. (Shutterstock)
Pelik rasa hati tuk ungkapkan segala hasrat di jiwa
Gejolak asmara berkecamuk dalam dada
Sesekali kucuri pandang tuk menatap mata indahmu
Namun kau selalu saja menangkapku dalam tatapanmu sembari melemparkan senyum tipis padaku
Seolah pertanda kau pun mengamatiku sedari tadi
Laju degup jantungku kian cepat
Detaknya nyaring, dapat kudengar di telingaku
Irama merdu dengan waktu yang terasa terhenti
Memberikanku ruang dan waktu untuk menatapmu lebih lama
Tak ingin beranjak dari tempat aku mengagumimu
Bisakah waktu berhenti lebih lama?
Agar aku mampu meyakinkanmu bahwa akulah orangnya
Kunantikan kesempatan besarku memiliki dan menjagamu hingga nanti
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Buku And the People Stayed Home: Menemukan Makna Hidup di Tengah Pandemi
-
'Negeri Daging' karya Gus Mus: Meneropong Ketimpangan Sosial lewat Puisi
-
Ramai Tren Tulisan vs Orangnya, Puisi Prabowo Mendaki Semeru Karya Fufufafa Viral: Masterpiece!
-
4 Puisi Isra Miraj untuk Anak SD: Ringan, Mudah Dihafal dan Penuh Makna
-
Ulasan Buku Jalan Malam, Puisi yang Kaya Simbolisme Spiritual dan Budaya
Sastra
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?