Ilustrasi Alam. Semesta. (Pixabay)
Suara burung-burung nampak bergembira.
Cahaya matahari menyejukkan pagi itu.
Gunung-gunung pun nampak serius menghayati kehidupan.
Aku merasa tenang dan hilang beban pikiran.
Menghayati kekayaan tanahku Indonesia.
Namun, mengapa di negeri ini masih ada manusia menangis dan lapar?
Bahkan mereka terjepit dan tak mampu bergerak bebas.
Aku malah berpikir kepada alam.
Kenapa masih ada manusia yang tak merasakan kekayaanmu?
Sampat saat ini aku masih belum menemukan jawaban tepat.
Aku ingin mendengar suara alam yang berbicara.
Memberi jawaban sebenarnya tentang orang-orang munafik.
Karena suara alamku akan berlaku adil dan sejati.
Hingga akhirnya ia bercerita dengan sejujur-jujurnya.
Nipa, 30 Juli 2021
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
-
Media Sosial, Desa, dan Budaya yang Berubah
-
Media Sosial dan Dunia Anak: Antara Manfaat dan Tantangan
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Pendidikan, Kunci Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
-
9 HP Kamera 0,5 Harga 1-2 Jutaan Terbaik 2025, Foto Ramean Jadi Full Team!
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
4 OOTD Syifa Hadju Look Hangout Anti Ribet, Dijamin Stylish!
-
Gebrak Menit Awal, SMAN 21 Makassar Tumbangkan SMAN 4 Bantaeng di ANC 2025
-
Nindyan P. Hangganararas, Kiblat Fashion Hijab Anak Muda Masa Kini!
-
Indonesia vs Arab Saudi: Justin Hubner Urung Kembali Adu Otot dengan "Preman" The Green Falcon
-
Rekor Buruk Laga Tandang Warnai Perjalanan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi