Surat-surat tua yang terhimpun perasaan lara.
Di akhir halaman sebuah persembahan sepucuk surat.
Ia bertuliskan harapan dan keinginan.
Sebuah impian dan cita-cita dalam cerita perjuangan.
Goresan pena pertanda akan mengukir sejarah.
Bertuliskan bahwa hidup butuh pengorbanan.
Musuh tak kenal jauh atau pun dekat.
Hingga akhirnya cita-cita akan mempersembahkan dirinya secara utuh.
Sepucuk surat dariku.
Semoga engkau membacanya secara seksama hingga akhir.
Hingga engkau sadar betapa besar keinginanku.
Lalu engkau pun menjawab segala pertanyaan yang terlontar dalam sepucuk surat itu.
Camba Majene, 1 Agustus 2021
Baca Juga
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
-
4 Trik Tingkatkan Kualitas Audio di Laptop Windows
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Harapan Hidup Indonesia Vs Singapura: Beda 13 Tahun, Apa Penyebabnya?
-
Update! Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Kamis 21 November 2024
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Menepi Saat Skuad Garuda Jamu Arab Saudi, Kevin Diks Tulis Pesan Menyentuh
Sastra
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans