Ilustrasi Penuh Harap. (Pixabay)
Aku sambut pagi dengan percaya diri.
Ku palingkan badan dari tempat tidurku.
Hingga aku sempatkan untuk berdoa kepada sang Ilahi.
Hidup penuh serba ketidakpastian.
Aku sadar kalau semuanya tidak ada yang gratis.
Kesuksesan mesti dibayar dengan pengorbanan.
Kebahagiaan mesti dibayar dengan kerja keras.
Namun aku menitip agar cita-citaku yang penuh harap dapat diraih.
Di pagi yang indah dan sejuk aku duduk sejenak.
Bersenda gurau pada proses yang aku lakukan saat siang nanti.
Menyusun strategi perjuangan dengan penuh harap.
Hingga menerawang sebab musababnya yang mungkin terjadi.
Gubuk Marhaenis, 3 Agustus 2021
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Sinopsis The Eternal Fragrance, Drama Terbaru Song Wei Long dan Ju Jing Yi
-
Baru Tayang Dua Pekan, Weapons Rajai Box Office dengan Rp2,3 Triliun
-
4 Toner Korea Centella Asiatica untuk Kulit Sensitif dan Redakan Iritasi!
-
Ulasan Novel Group: Perjalanan Christie Tate Menemukan Koneksi Emosional
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol