Tidur merupakan kebutuhan setiap makhluk yang bernyawa. Manusia maupun hewan tentu memerlukan istirahat dalam kehidupan sehari-hari. Istirahat yang dimaksud di sini adalah tidur selama beberapa saat agar tubuh yang semula terasa penat bisa bugar kembali. Menyoal tidur, ada satu buku menarik dari Arief Hakim berjudul, ‘Jangan Tidur Sore Hari!!!.’
Arief Hakim dalam buku ‘Jangan Tidur Sore Hari!’ menguraikan, tidur yang dianjurkan, baik menurut agama, tradisi (budaya), maupun kesehatan (medis), adalah selepas waktu isya (kira-kira setelah pukul 20.00) dan di sepanjang malam hingga waktu subuh (kira-kira pukul 04.00). Bisa juga di siang hari antara pukul 10.00 hingga 15.00. Di luar waktu itu, tidur tidak dianjurkan, karena bisa menimbulkan efek tidak baik (negatif).
Hindarilah tidur di waktu sore hari karena dapat menyebabkan efek negatif. Sebagaimana dijelaskan Arief Hakim bahwa efek negatif terutama bisa ditimbulkan akibat tidur di waktu petang hari (sore menjelang malam) antara pukul 15.00 atau 15.30 (selepas ashar) hingga kira-kira pukul 17.30 (menjelang maghrib).
Tidur di sore hari hingga maghrib menjelang, tidak membuat badan menjadi fit dan segar saat bangun, melainkan malah membuat badan menjadi penat dan kepala pening. Kondisi pusing dan tak enak badan dialami oleh (hamipr) semua orang yang punya kebiasaan tidur sore, atau setidaknya terpaksa melakukan aktivitas tidur sore dengan beberapa pertimbangan atau alasan (Jangan Tidur Sore Hari!!!, halaman 67).
Orang yang fisiknya sehat biasanya memiliki kualitas tidur yang baik. Arief Hakim menjelaskan, tidur yang berkualitas akan berefek pada kesegaran dan kebugaran saat seseorang terbangun. Dalam tidur yang berkualitas, ada dua proses fisologis yang terjadi. Pertama, proses pemulihan dan pertumbuhan. Pada saat tidur, pasokan darah ke otak meningkat. Meningkatnya pasokan darah ini berkaitan dengan posisi tubuh seseorang saat tidur. Saat tidur, tubuh seseorang dalam posisi horizontal yang menyebabkan peredaran darah berlangsung dengan lancar.
Kedua, tidur yang berkualitas mampu meningkatkan kekebalan tubuh dari berbagai macam infeksi. Saat tidur nyenyak, senyawa protein-karbohidrat pengatur sistem kekebalan meningkat. Hal ini memiliki peran besar dalam meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi yang mengancam. Fakta juga menunjukkan bahwa kematian sel tumor meningkat pada saat orang tidur. Untuk itu, orang yang sakit membutuhkan istirahat yang cukup untuk meningkatkan kekebalan. Kekebalan yang meningkat berdampak pada proses pemulihan dan penyembuhan.
Selain menghindari tidur sore, usahakan jangan tidur di pagi hari usai Subuh, yakni sekitar pukul 4.30 atau 05.00. Menurut ajaran Islam, pagi hari antara pukul 4.30 atau 05.00 hingga pukul 09.00 adalah saat di mana pintu rezeki yang melimpah dan berkah mulai terbuka. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Tidur di waktu pagi dapat mencegah datangnya rezeki” (Jangan Tidur Sore Hari!!!, halaman 59-60).
Itulah ulasan singkat dari buku ‘Jangan Tidur Sore Hari!!!’ karya Arief Hakim. Mudah-mudahan setelah mengetahui dampak buruk orang yang memiliki kebiasaan tidur di sore dan pagi hari, kita semua dapat menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan hal yang tidak baik tersebut.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
The Academy's Genius Swordsman:Webtoon Aksi yang Bikin Tegang!
-
Bukan Halu, Ini Makna Cinta Tulus di Lagu One Direction "Illusion"
-
Buku Berdamai dengan Diri Sendiri: Perempuan dengan Segala Problematikanya
-
Ulasan Buku Growing Pains, Menjalani Hidup Sebagai Orang Tua Tunggal
-
Dari Air Mata ke Surga Kecil: Makna Cinta di Langit Taman Hati
Terkini
-
Bujet Membengkak, Warner Bros Pilih Tunda Produksi Film Terbaru Tom Cruise
-
Rumor Max Verstappen Makin Kencang, Bos Red Bull Salahkan George Russell?
-
Tak Ada Indonesia, Duo Ratu Sepak Bola Wakili ASEAN di Pentas Piala Asia Wanita 2026
-
Piala Presiden 2025: Saat Duo Tamu Undangan Mengacak-Acak Kehormatan Tim Tuan Rumah
-
Bukan Cuma Pemain Indonesia, Andalan Malaysia Juga Pernah Bertanding Lawan Mendiang Diogo Jota