dr. Ade Hashman, Sp.An. adalah seorang dokter spesialis anestesi di RSUD Sangatta, Kalimantan Timur. Buku ini merupakan salah satu buah pikirannya dari perenungan, pengalamannya menggeluti pekerjaan sebagai seorang dokter yang secara langsung melihat bagaimana awal mula kehidupan seorang manusia.
dr. Ade ingin membagikan pemikirannya tentang betapa banyaknya anugerah yang dimiliki oleh manusia. Dari awal mula penciptaannya saja kita, manusia, terlahir sebagai seorang pemenang. Alangkah disayangkan jika kesempatan yang diberikan Tuhan ini kita sia-siakan karena tidak menyadari betapa berharganya kita sebagai manusia. Nah, di buku inilah semuanya akan terjawab.
Buku ini dibagi ke dalam 4 bagian, yang masing-masing menjelaskan tentang anugerah yang dimiliki setiap manusia. Keempat anugerah tersebut adalah anugerah historis, anugerah internal, anugerah eksternal horizontal, dan anugerah eksternal vertikal.
Anugerah historis menjabarkan tentang alur kehidupan yang dilalui oleh manusia. Dari alam nafsiah, alam Rahim, hingga kita terlahir di dunia. Betapa beruntungnya kita menjadi salah satu yang terpilih untuk terlahir di dunia. “Individu yang terlahir betapa pun rupa dan postur fisiknya bukan hanya ia yang telah tiba pada garis finish atau alamat yang dituju tapi memang hanya dialah satu-satunya yang terpilih.” Halaman 27.
Kedua, anugerah internal. Bagian ini berfokus pada anugerah yang ada di dalam diri manusia. Tentang betapa kompleksnya Allah mengatur system kerja tubuh manusia. Rancangannya begitu luar biasa. Latar belakang penulis di bidang kedokteran juga mempermudah penjelasan mengenai hal ini.
Ketiga adalah anugerah eksternal horizontal. Ini berbicara tentang manusia menjalankan perannya di dunia. Bagaimana ia seharusnya berkompetisi dengan manusia lain untuk berbuat kebaikan. Bagimana ia menjalankan perannya sebagai khalifah di bumi, bagaimana ia bisa membaca alam semesta dan memanfaatkan potensi di dalam dirinya untuk memaksimalkan hal itu.
Keempat, mengenai anugerah eksternal vertikal. Sebuah anugerah yang dimiliki seseorang yang berketuhanan. Hubungan manusia dengan Tuhan yang menjadikan kita mulia. Menjadi hamba Allah adalah identitas yang melekat dalam diri kita. Ada Al Quran sebagai pedoman, ada Rasul sebagai penunjuk jalan. Anugerah ini semakin menguatkan tentang tugas kita ini sebenarnya apa di dunia ini.
Buku ini memang ingin mengajak kita para pembaca untuk merenungi kembali betapa berharganya kita sebagai manusia. Setelah berbagai proses yang dilalui dari penciptaan kita ini, adakah hal yang membuat kita tidak bersyukur atas semua anugerah yang diberi?
“Dunia ini baik. Ia merupakan tempat kita berkarya, memerankan peran sebagai khalifah lewat berbagai profesi. Dunia adalah tempat kita melakukan investasi-investasi kebajikan, ladang untuk menanam amal shalih. Hidup dapat juga didefinisikan sebagai suatu kesempatan berbuat kebajikan.” Karena kita begitu berharga, dr. Ade Hashman, Sp.An.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
3 Cara yang Jangan Dilakukan jika Kamu Tidak Ingin Hidup Miskin
-
Belajar Tidak Ada yang Mustahil dari Novel Terjemahan: You are My Moonlight
-
Harga Diri Manusia Terletak Pada Kejujurannya
-
Waspadai 6 Keluhan yang Sering Muncul saat Menjalankan Ibadah Puasa
-
Kasus Kerangkeng Manusia, Keluarga Bupati Langkat Non Aktif Bakal Somasi Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi
Ulasan
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Ulasan Novel Timun Jelita: Bukti Mengejar Mimpi Nggak Ada Kata Terlambat!
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna