Harga diri manusia terletak pada kejujurannya. Itulah salah satu pesan penting yang terselip dalam cerpen berjudul Sepasang Mata Terakhir di Negeri Ini. Cerpen ini terangkum dalam buku kumpulan cerpen berjudul Celia dan Gelas-Gelas di Kepalanya yang ditulis oleh para penulis yang berbeda.
Cerpen Sepasang Mata Terakhir di Negeri Ini yang merupakan buah karya Frida Kurniawan menuturkan kelakukan para pejabat yang begitu menyebalkan dan menyengsarakan rakyat. Jabatannya memang “wakil rakyat” tapi anehnya tak mewakili suara rakyat mayoritas. Sebab banyak kebijakan yang justru menyengsarakan rakyat.
Terkadang (atau bahkan sering) kejujuran dalam diri seseorang sirna bila telah menjadi pejabat atau anggota dewan. Inilah mengapa ada sebuah ungkapan menarik bahwa harga diri manusia itu terletak pada kejujurannya. Bila seseorang tak lagi bisa berkata dan berlaku jujur, maka harga dirinya telah jatuh sejatuh-jatuhnya.
Kelakuan sebagian pejabat yang menyimpang dan memalukan disindir keras dalam cerpen tersebut. Misalnya, ketika seorang pejabat kepergok sedang menonton video film porno saat sidang, atau ketika adu mulut dan berakhir dengan mengamuk saat sidang berlangsung. Berikut ini saya kutip bagian paragrafnya:
Suatu waktu, suaramu bernada allegretto dengan aksen brioso ketika kau menceritakan kelakuan rekan satu fraksimu yang tertangkap saat sidang sedang menonton film porno. Lalu, katamu ada dua orang dari fraksi berseberangan, yang belakangan kau bilang menjunjung bendera partai yang berbeda, bersitegang. Adu mulut itu berujung amukan hingga cangkir-cangkir beling dari atas meja sidang pecah berdenting.
Hukum tebang-pilih yang ditetapkan oleh para penegak hukum yang selama ini begitu nyata terpampang di depan mata, juga disindir dalam cerpen tersebut. Berikut ini petikan paragrafnya:
Masih kental larutan ingatan yang kau celupkan dalam bejana otakku beberapa waktu lalu, melalui tayangan berita yang menjelanak semerbak dari kotak televisi di depan sana. Seorang janda tua ditahan polisi berkat tuduhan mencuri gelondongan kayu. Seorang ayah dipenjara karena anak dan istrinya meninggal di boncengan motornya akibat kecelakaan tak terelakkan, dengan gugatan lalai menjaga keamanan. Seorang ibu dua anak dari Filipina tertangkap membawa koper berisi narkoba. Hukuman mati tetap dihadiahkan padanya, padahal ia tak tahu apa-apa. Sementara satu per satu riwayat korupsi pejabat terbuka, petinggi lembaga pemberantasnya malah dipenjara.
Kisah tentang kelakuan para pejabat yang dibeberkan dalam cerpen Sepasang Mata Terakhir di Negeri Ini menarik disimak dan direnungi pesan positif di dalamnya. Tentu masih banyak cerpen lain yang juga layak dibaca dalam buku kumpulan cerpen terbitan Diva Press tahun 2016 ini.
Tag
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Tak Netral di Pilkada 2024, 3 Pejabat Pemkab Banggai Resmi Tersangka
-
Kenapa Pejabat Selalu Datang Telat di Acara Resmi? Ternyata Ada Aturannya
-
Profil Kamila Andini Sutradara yang Kritik Keras Pejabat Hobi Telat di Acara Resmi, Diduga Sindir Fadli Zon
-
KPK Harapkan Pimpinan Baru Bisa Perkuat Regulasi soal Suap untuk Pejabat Asing dan Kekayaan Tak Wajar
-
Mahfud MD: Pejabat Gak Boleh Flexing, Kalau Pengusaha Gak Apa-Apa, Asal...
Ulasan
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Mengungkap Rahasia dan Ketegangan Rumah Tangga di Novel 'Imprisonment'
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
Terkini
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?
-
Petualangan Epik Baru! Game AAA Avatar: The Last Airbender Segera Hadir
-
Jung Woo Sung Tolak Nikahi Moon Gabi, Ternyata Tengah Pacari Non-Selebriti
-
Paylater dan Cicilan: Solusi atau Jalan Pintas Menuju Krisis?