Ketika memasuki masa remaja, rasa penasaran yang muncul mengenai hal-hal baru seringkali menjadi penghias kehidupan sehari-hari masa itu. Tak hanya rasa penasaran dengan hal-hal yang lumrah, masa remaja juga diwarnai dengan rasa penasaran terhadap lawan jenis.
Namun, jangan salah, dengan bimbingan dan cara yang tepat, pikiran-pikiran anak remaja yang terkesan kotor tersebut malah bisa dijadikan sebuah motivasi tersendiri lho. Seperti yang kita lihat dalam film Oppai Bare atau Oppai Volley Ball ini.
Dalam film ini, Mikako (diperankan oleh Haruka Ayase) adalah seorang guru SMP yang baru pindah ke sebuah sekolah. Sepertimana yang lainnya, Mikako tentu saja bersemangat dalam menjalani hari-hari pertamanya di sekolah tersebut.
Bahkan, Mikako menjadi sukarelawan untuk menjadi pelatih klub bola volley putera. Namun sayangnya, di klub bola volley tersebut, Mikako hampir tak menemukan aktifitas apapun kecuali 5 anggota klub yang tak pernah bermain volley, dan bergabung ke klub karena termotivasi ingin mendapatkan pacar di sana.
Maka tak mengherankan jika kelima anak-anak remaja tanggung tersebut hanya memikirkan perempuan dan mengkhayalkan yang tidak-tidak.
Mengetahui hal tersebut Mikako pun berusaha untuk menumbuhkan motivasi bagi mereka. tawar menawar pun terjadi, hingga pada akhirnya, sebuah kesepakatan aneh antara Mikako dan juga kelima anak tersebut terjadi.
Dalam kesepakatan tersebut, Mikako berjanji akan menunjukkan oppai-nya jika mereka mampu memenangkan permainan. Sebuah hal yang diluar nalar dan tak patut untuk ditiru. Namun demikianlah yang terjadi dalam kesepakatan tersebut.
Namun terlepas dari itu semua, anak-anak yang tergabung dalam klub bola volley tersebut mulai menunjukkan semangat dan juga ketekunan mereka dalam berlatih. Mikako yang melihat hal tersebut, menuai langsung dua perasaan berbeda.
Di satu sisi dirinya merasa senang karena sikap anak-anak tersebut berubah menjadi semangat, sementara di sisi lain dirinya juga khawatir hal yang tak seharusnya dilakukannya tersebut akan menjadi kenyataan jika anak-anak klub volley mampu memenangkan laga.
Namun pada akhirnya, Mikako mulai mempercayai mereka sekaligus menumbuhkan rasa percaya dirinya yang dulu pernah hilang.
Semuanya seolah berjalan lancar, hingga satu hari sebelum pertandingan, perjanjian antara mereka berdua diketahui oleh pihak sekolah dan menghadirkan sebuah permasalahan yang besar karena bertentangan dengan norma dan etika.
Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh pihak sekolah? Apa yang terjadi pada Mikako dan anak-anak klub bola volley? Temukan jawabannya di film Oppai Bare ini ya teman-teman!
Oh iya, meskipun judulnya sangat provokatif, namun percayalah, tak ada unsur-unsur seksual yang muncul secara nyata dan gamblang dalam film ini.
Baca Juga
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
-
Emban Jabatan Menpora, Erick Thohir Harusnya Bisa Bawa PSSI Jauh Lebih Mengerikan!
-
Belum Juga Jera, AFC Kembali Bikin Ulah Jelang Bergulirnya Ronde Keempat Babak Kualifikasi
Artikel Terkait
-
Nasib Kim Da Mi di Film "The Witch: Part 2 The Other One" Akhirnya Terungkap!
-
Jelang Rilis, Lembaga Sensor Kora Selatan Patok Rating Film "The Witch: Part 2"
-
Teman Berjuang Karya Indra Sugiarto, Menemanimu Berpetulang!
-
Apocalypto: Kisah Pejuang Tunggal Menuntut Balas pada Penghancur Sukunya
-
5 Kegiatan di Pagi Hari yang Membuat Kita On Seharian
Ulasan
-
Review Film The Thursday Murder Club: Aksi Detektif Lansia Mengupas Kasus
-
Review Film Maryam: Teror dan Cinta Gaib yang Mengikat Jiwa!
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
Terkini
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero