Setiap orang yang telah memutuskan untuk mengarungi bahtera pernikahan harus mempersiapkan banyak hal. Dengan kata lain, mereka harus membekali diri dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga yang baik sesuai ajaran agama.
Termasuk mempersiapkan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya kelak. Sebelum istri mengandung, mereka berdua mestinya berdiskusi tentang kehidupan anak mereka kelak, bagaimana cara merawat dan mendidiknya, dan seterusnya.
Eriza Hasel dalam buku Cahaya Hati Bunda menjelaskan, sebagai orang tua, idealnya kita harus memiliki konsep yang jelas dengan menjawab pertanyaan ini, “Mau kita bawa ke mana arah pendidikan sang buah hati?” konsep yang jelas itu akan mengantarkan kita pada satu pertanyaan lagi, “Apa sesungguhnya kehendak Allah dengan hadirnya sang cahaya mata ini?”
Hal yang penting dipahami bersama, ketika suami dan istri akhirnya mendapat amanah berupa hadirnya anak dalam rumah tangga mereka, maka mereka harus siap menerimanya. Apa pun kondisi anak tersebut, orangtua harus menerima dengan lapang dada. Jangan sampai orangtua tega menelantarkan anak atau kurang dalam memberikan perhatian dan kasih sayang hanya gara-gara fisik dan jenis kelamin anaknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Selain itu, orangtua tak cukup hanya memberikan perawatan dan penjagaan berupa materi saja. Atau sekadar sehat secara fisik saja, tapi mestinya diimbangi dengan sehat secara kejiwaannya. Juga bukan hanya pintar atau berprestasi di sekolah saja, tapi juga pintar dari sisi kemanusiaannya.
Eriza Hasel menjelaskan, bukan hanya konsep bagaimana menjadikannya anak pintar saja, tapi lebih lengkap dari sekadar pintar yakni manusiawi. Manusia yang tak hanya sekadar memiliki fisik yang sehat, tetapi juga ruhani yang juga sama sehatnya. Konsep itu jelas sudah ada dan harus dibuat di awal sebelum sang cahaya mata hadir. Bahkan idealnya ketika ia sedang dalam rencana untuk ‘dihadirkan’.
Pendidikan terbaik anak mestinya diperoleh dari orangtuanya, terlebih bagi seorang ibu yang biasanya lebih banyak di rumah. Eriza Hasel menjelaskan “Ibu adalah sekolah awal bagi anak-anaknya. Jika engkau menyiapkannya, berarti engkau telah menyiapkan sebuah bangsa yang hebat. Sebab ibu adalah gurunya para guru, pengaruhnya begitu luas sampai ke penjuru dunia.”
Semoga terbitnya buku Cahaya Hati Bunda (Elex Media Komputindo, 2016) ini dapat menjadi bahan renungan bagi para orangtua yang mendambakan anak-anaknya tumbuh sehat dan pintar secara jasmani dan ruhaninya.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Pemkab Mojokerto dan Australia Perkuat Kerja Sama di Sektor Pendidikan
-
Ulasan Buku 'Umar ibn al-Khaththab', Mejadi Pemimpin yang Disegani Rakyat
-
Ulasan Novel Olez: Terburu-buru itu Tidak Baik
-
Ulasan Buku Lakukan dengan Hati: Pilihlah Pekerjaan yang Sesuai dengan Passion
-
The Memory of You: Film Dokumenter Kesetiaan Seorang Suami ketika Merawat Istrinya
Ulasan
-
Ulasan Buku Honest World: Perjalanan Mencari Empat Kunci Kebahagiaan Hidup
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Gak Nyangka
-
Ulasan Novel Montase: Membuat Waktu yang Singkat Terasa Abadi
-
Ulasan Novel 2 Menantu: Ketika Keserakahan Merenggut Kedamaian
Terkini
-
Asus Vivobook S14: Tampil Ramping, Tetapi Performa Nggak Main-main
-
Kevin Diks Start Manis di Liga Jerman, Kariernya Berpotensi Makin Gemilang!
-
BRI Super League: Mauricio Souza Jamin Persija Jakarta Adaptasi pada Regulasi Baru
-
Dihujat di Mugello, Marc Marquez Dibela Legenda MotoGP Giacomo Agostini
-
BRI Liga 1: Persib Bekuk Western Sydney Wanderers FC, Ini Kata Bojan Hodak