Mengambil hikmah dari kejadian sehari-hari dapat membuat kita lebih bijaksana dalam menyikapi kehidupan. Apa pun kejadian tersebut, baik maupun buruk, biasanya ada saja hikmah yang bisa kita petik darinya.
Saat menyaksikan hal-hal baik, kita bisa meneladaninya. Di lain hari, saat kita melihat kejadian buruk, kita bisa mengambil pelajaran darinya, agar hati-hati dan berusaha tidak melakukan keburukan.
Bicara tentang hikmah kehidupan, kita bisa merenungi buku berjudul “Mengambil Hikmah dari Kehidupan” yang berisi kumpulan tulisan beragam tema dengan gaya bahasa santai dan ringan, karya Agung Kuwantoro.
Salah satu tulisan yang layak dijadikan bahan renungan berjudul “Dewasa itu Pilihan”. Bagi Agung, dewasa identik dengan umur seseorang setelah remaja. Biasanya orang disebut dewasa saat berumur dua puluh tahunan. Apakah kedewasaan seseorang diperoleh saat usia tersebut? Penulis berpendapat bahwa indikator dewasa yaitu ketika dia berani memilih dan menerima konsekuensinya. Dia paham akan keuntungan, kerugian, kelemahan, kekuatan, peluang, risiko, tantangan, hambatan, dan lainnya.
Jika dia sudah dewasa dengan indikator tersebut, dia akan matang dalam bertindak di kehidupannya. Dia hanya mengandalkan Allah dan dirinya, bukan orang di sekitarnya, seperti teman, keluarga, kerabat, dan lainnya. Hidupnya akan lebih optimal, karena dia mengerahkan semua potensinya untuk memperjuangkan pilihannya (halaman 9).
Tulisan selanjutnya yang layak direnungi dalam buku ini berjudul “Jangan Menyesali”. Penulis mengajak pembaca agar jangan menyesali keadaan yang sudah terjadi. Percayalah keputusan yang kemarin adalah tepat, karena jika tidak tepat, maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika hasil keputusan yang telah dibuat terlebih dahulu, sekarang, orang menganggapnya salah, maka jangan berkecil hati, karena itu hanya pemikiran manusia.
Katakanlah, keputusan tersebut salah, tetapi Allah Swt. mengizinkan keputusan tersebut. Mungkin Allah Swt. akan menunjukkan kebenaran keputusan itu di saat mendatang. Jalan Allah Swt. untuk menunjukkan keputusan itu benar, akan menjadi indah sesuai dengan kehendak-Nya. Boleh jadi, keputusan itu memang salah di saat mendatang, sehingga proses pengambilan keputusan tersebut dapat diambil hikmahnya dan kita menjadi dewasa dalam menghadapi permasalahan di kemudian hari (halaman 28).
Semoga buku genre ‘motivasi Islam’ ini dapat menjadi salah satu bacaan yang bermanfaat buat kita semua. Selamat membaca.
***
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?