Membicarakan Korea rasanya tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari K-Pop, K-Drama, K-Fashion, K-Beauty, hingga K-Food akan selalu ada saja hal menarik yang bisa dibicarakan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hal-hal yang identik dengan Korea kini telah menyebar hingga ke berbagai belahan dunia lain. Bahkan, saking massifnya, penyebaran ini mampu memunculkan istilah baru, yaitu Korean Wave. Buku Annyeonghaseyo: Telusur Jejak Digital Korean Wave di Indonesia ini menguraikan jejak-jejak bagaimana budaya Korea bisa menyebar ke berbagai negara. Terutama penyebaran yang dilakukan secara digital.
Korean Wave juga biasa kita kenal dengan istilah hallyu, secara sederhana dapat diartikan sebagai gelombang kecintaan atau bahkan kegilaan masyarakat global terhadap budaya Korea. Menurut Diah Sari dalam buku Annyeonghaseyo ini, Korean Wave sudah dimulai sejak 1992 yang didahului oleh dibukanya hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan China. Dari jejak digital yang ditemukan, musik dan drama TV Korea mendapat sambutan yang sangat besar dari masyarakat China. Hal tersebut menambah kepercayaan diri Korea untuk memperluas penyebaran produk industri hiburannya ke pasar Asia.
Di Indonesia, sebenarnya cukup sulit untuk mendapatkan gambaran secara utuh tentang Korean Wave. Perlu adanya indikator yang lebih spesifik untuk mendapatkan gambaran yang kita inginkan. Namun, dari berbagai survei yang dilakukan, Indonesia termasuk dalam negara yang juga terkena dampak Korean Wave. Di berbagai survei yang dilakukan, baik itu survei untuk K-Pop, K-Drama, K-Fashion, K-Beauty, K-Food, ataupun budaya-budaya Korea lain, Indonesia hampir selalu menempati deretan negara teratas yang terkena dampak Korean Wave ini.
Keberhasilan Korea menyebarkan produk industri hiburan dan budayanya hingga memunculkan istilah Korean Wave tentu mendatangkan pertanyaan, bagaimana bisa? Kim Bok Rae, professor dari Andong National University Korea, menyimpulkan bahwa setidaknya terdapat tiga hal dasar yang dapat memunculkan Korean Wave, yaitu kompetensi (hard power), daya tarik (soft power), dan kritik.
Selain menjelaskan tentang jejak-jejak digital Korean Wave, buku Annyeonghaseyo ini juga menjelaskan banyak hal tentang Korea. Korea yang dimaksud di sini pastilah Korea Selatan. Mulai dari sejarah Korea, fakta-fakta unik kehidupan sosial Korea, media-media Korea, hingga pembahasan hasil survei terkait dengan K-Pop, K-Drama, K-Fashion, K-Beauty, K-Food, dan sebagainya.
Baca Juga
- 
                      
              Adu Jurus Purbaya VS Luhut: Polemik Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- 
                      
              Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
- 
                      
              Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
- 
                      
              Rangga dan Cinta Bukan Sekuel, Tapi Reinkarnasi Romansa Ikonik AADC
- 
                      
              Pegawai Melimpah, Kinerja Seret: Potret Ironi Birokrasi Kita
Artikel Terkait
- 
                
              Ulasan 'Ayah dan Ibu Akan Selalu Ada Untukmu', Jangan Lupakan Jasa Orangtua!
- 
                
              Booklovers Harus Tahu, Ini 7 Tips Jitu Merawat Buku
- 
                
              Mengenal Aliran-aliran Seni Lewat Buku 'Untuk Apa Seni?'
- 
                
              3 Tips Jitu Produktif Menulis dari Arswendo Atmowiloto
- 
                
              Self Reward: Karena Setiap Baris Kalimat yang Saya Baca adalah Ketenangan
Ulasan
- 
                      
              Party Tanpa Alkohol! Kafe Kopi Nurul Nopal Buktiin Seru Nggak Butuh Bir
- 
                      
              Pecah! Begini Keseruan Manhwa All I Want is A Dream Home Yang Amboi Banget!
- 
                      
              Review Film Air Mata di Ujung Sajadah 2: Sekuel yang Menguras Air Mata
- 
                      
              Review Film She Walks in Darkness: Misi Gelap di Balik Pengkhianatan
- 
                      
              Murah tapi Ngebut! Ini 7 HP Xiaomi dan Poco 2025 yang Paling Worth It
Terkini
- 
           
                            
                    
              5 Rekomendasi Anime Terbaik yang Mengajarkan Strategi Bisnis dan Negosiasi
- 
           
                            
                    
              Ekonomi Bahasa Gen Z! Galgah Adalah Shortcut Anti-Ribet Komunikasi
- 
           
                            
                    
              Diangkat dari Kisah Nyata, Dead Man's Wire Rilis Trailer yang Menegangkan
- 
           
                            
                    
              Marriage Is Scary: Kita Takut Menikah, atau Takut Tidak Bahagia?
- 
           
                            
                    
              Protein Ekstra atau Kontaminasi? Kasus Ulat di Menu MBG Bangkalan