Setiap anak tentu ingin berbakti kepada orangtua, khususnya ibu. Ibu adalah sosok yang telah melahirkan anak ke dunia. Dengan kasih sayang seorang ibu, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik. Tanpa curahan cinta seorang ibu, anak tidak akan bisa mengenyam indahnya kehidupan.
Tapi, bagaimana jika ibu yang biasanya tegar dan kuat mendidik dan mengasuh anak-anaknya semasa kecil, justru terbaring sakit tidak berdaya? Hal inilah yang dirasakan Ken, seorang pemuda sukses yang harus merawat ibunya yang stroke. Meskipun ada asisten rumah tangga dan suster yang mengurus keperluan ibu, tapi Ken tetap berusaha menjaga ibunya dengan baik.
Namun, meskipun Ken sudah berusaha mengurus ibu, ibu merasa tidak diperhatikan. Ibu merasa Ken sudah tidak sayang dan sering meninggalkannya tanpa pamit. Padahal, Ken sibuk dan harus mengurus perusahaan yang dirintisnya. Ia bekerja juga demi ibu, demi masa depannya yang harus diperjuangkan.
Sejak divonis sakit stroke, ibu memang lebih mudah tersinggung. Menurut Retno, sepupu Ken, sikap ibu yang kasar dan gampang marah bisa jadi karena saat ini merasa tidak berguna bagi orang-orang di sekitarnya.
Segala sesuatu yang diperlukan ibu sekarang bergantung pada suster dan Mbok yang mengurus keperluan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu, mengepel, dan pekerjaan lainnya. Ibu sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk berkomunikasi saja sudah susah. Bagaimana dengan pekerjaan lainnya?
Mencari Jalan ke Hati Bunda adalah buku kumpulan cerpen yang menarik karena mengangkat tentang cinta dan kasih sayang seorang ibu. Lewat cerpen ini, penulis ingin menjelaskan bahwa seorang ibu sebenarnya tidak ingin merepotkan anak-anaknya. Bahkan, ketika ia sakit sekalipun.
Tapi, di sinilah kesabaran seorang anak diuji. Bisakah seorang anak bersabar saat sang ibu terbaring sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa? Cerita ini mengajak pembaca untuk merenungi makna berbakti pada seorang ibu. Bagaimana seharusnya seorang anak bersikap saat ibunya sudah tidak sehat.
Dalam buku ini juga terdapat sejumlah cerita menarik yang mengisahkan berbagai sisi kehidupan yang berusaha membuka pikiran kita tentang pelbagai kisah yang dialami banyak orang. Seperti dalam cerpen Jemari Bunda, Donor, Menunggu Kereta, Mimpi Seorang Tukang Foto Kopi, dan cerita-cerita lainnya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tau Nggak Sih, Bermain Salah Satu dari 10 Hak Anak, Lho!
-
Lewat Film Terbaru, Prilly Latuconsina dan Junior Roberts Bakal Wujudkan Mimpi Anak Indonesia
-
Gegara Terlalu Kinclong, Mobil Mewah Ini jadi Sasaran Amuk Anak Kambing
-
Ngeri Banget! Kasih Anak Antibiotik Berisiko Alami Kondisi Mematikan
-
Peringatan Hari Anak Nasional di Suku Baduy
Ulasan
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
Ulasan Novel SagaraS: Sosok Orang Tua Kandung Ali Terungkap!
-
Ulasan Buku Melukis Pelangi: Menghapus Kata Takut dan Menyerah dalam Hidup
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Terkini
-
Self-care di Era Kapitalisme: Healing atau Konsumerisme Terselubung?
-
Bumi Tak Perlu Berteriak: Saatnya Kita Lawan Krisis Air dari Sekarang
-
4 Daily OOTD ala Kazuha LE SSERAFIM, Anti-Ribet Tetap Fashionable!
-
Belajar dari Malaysia: Voucher Buku sebagai Investasi Masa Depan Literasi
-
Proker KKN Membuat Ganci dari Kain Perca: Edukasi Cinta Bumi Sejak Dini