Apakah kamu suka cerita detektif? Kalau iya, buku ini cocok kamu baca. Berkisah tentang Qiya dan Risha, sepasang sepupu yang sukar akur. Perselisihan keduanya bermula saat memperebutkan boneka beruang dari Amerika, kiriman saudara mereka.
Akhirnya, untuk menentukan anak yang berhak mendapatkan teddy bear, Kakek menyembunyikan boneka itu. Lalu memberi tantangan untuk memecahkan kalimat misterius.
Kedua anak kelas lima itu, bingung. Qiya merasa tertantang memecahkan kalimat misterius. Sedang Risha, sebaliknya. Dia enggan dan malah sebal pada Kakek. Dia tidak suka teka-teki.
Qiya yang semangat, terus mengutak-atik kalimat misterius hingga berhasil menemukan jawabannya. Boneka beruang kemudian jadi miliknya.
Risha marah dan kian 'memusuhi' Qiya. Keduanya tak bertegur sapa.
Selang satu tahun, Kakek meninggal dunia. Pada saat sama, terkuak kalau berlian peninggalann Kakek, hilang. Padahal berlian itu akan diwariskan kepada ibu Qiya dan Risha.
Saat menelusuri surat-surat Kakek untuk ibu Qiya dan Risha di masa lampau, Qiya menemukan sejumlah kejanggalan. Di surat-surat itu ada sandi yang sukar dibaca.
Sekali lagi, Qiya tertantang memecahkan sandi itu. Dia merasa sandi itu adalah jawaban akan misteri hilangnya berlian warisan Kakek.
Di sisi lain, Risha menemukan kalimat misterius yang ditulis Kakek di buku miliknya.
Di sinilah, kekompakan Qiya dan Risha diuji. Akankah mereka bekerja sama guna memecahkan teka-teki tulisan tersebut? Atau justru mengabaikannya? Bagaimana dengan berlian warisan Kakek? Berhasilkah ditemukan?
Buku perdana karya Hairi Yanti ini amat layak baca. Sang pengarang piawai menggerogoti rasa penasaran pembaca lewat jalinan cerita. Pembaca jadi ikut menebak-nebak dan berpikir mengenai teka-teki yang ada.
Hal yang perlu dikritisi dari buku ini, antara lain, apa sesungguhnya motif Kakek dengan sengaja 'menghilangkan' berlian miliknya? Apa lantaran keadaan tidak aman? Jika iya, kenapa tidak menitipkan kepada Nenek? Minimal memberitahukan kepada istri, di mana letak benda berharga tersebut?
Lalu kenapa harus memberitahukan letak berlian lewat sandi-sandi yang terserak di mana-mana? Bagaimana jika anak atau cucunya tidak tanggap bahwa sandi itu menunjukkan letak berlian yang 'hilang'?
Kenapa hal yang sesungguhnya bisa sederhana justru dibikin rumit?
Baca Juga
-
Pelajaran Tekad dari Buku Cerita Anak 'Pippi Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api'
-
Cerita-Cerita yang Menghangatkan Hati dalam 'Kado untuk Ayah'
-
Suka Duka Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Ulasan Novel 'Khofidah Bukan Covid'
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
-
Pelajaran Cinta dan Iman di Negeri Tirai Bambu dalam "Lost in Ningxia"
Artikel Terkait
-
Bumi dan Lukanya: Kisah Anak Bungsu yang Tidak Diinginkan
-
Video Viral Kakek 101 Tahun Beli Obat untuk Sang Istri Pakai Uang Koin, Warganet Prihatin
-
Viral Seorang Kakek Nyaris Tertabrak Kereta Api, Netizen: Ada Masalah Apa Kek?
-
Seorang Kakek Hampir Terlindas Karena Nekad Terobos Rel saat Kereta Api Melintas, Warganet: Pengen Maki Tapi Orang Tua
-
Selamatkan Seorang Kakek yang Nyaris Tertabrak Kereta, Petugas Keamanan ini Panen Pujian
Ulasan
-
Review Drakor Shin's Project: Ada Ahli Negosiator di Balik Kedai Ayam Goreng
-
Ulasan Novel Cantik Itu Luka: Ketika Kecantikan Menjadi Senjata dan Kutukan
-
Review Film The Carpenter's Son: Reinterpretasi Kitab Injil yang Apokrif
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Review Film Lupa Daratan: Cerminan Gelap Dunia Artis di Indonesia
Terkini
-
Hemat Waktu dan Tenaga, Ini 7 Cara Efektif Membersihkan Rumah
-
4 Cleanser Korea dengan Kandungan Yuja untuk Wajah Sehat dan Glowing
-
Menopause Bukan Akhir, tapi Transisi yang Butuh Dukungan
-
Rilis Trailer, Film Alas Roban Kisahkan Teror Mistis di Hutan Angker
-
Totalitas Tanpa Batas: Deretan Aktor yang Rela Ubah Penampilan Demi Peran