Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Thomas Utomo
Buku Lepas Rasa (Dokumentasi/Thomas Utomo)

Lepas Rasa adalah kumpulan cerpen dan novelet seputar pergulatan rasa kawula muda. Cerpen dan novelet dalam buku yang diterbitkan Loka Media, Jakarta dan dieditori Devi Cahyani Eka Putri ini, sebelumnya, pernah dimuat di berbagai media cetak maupun daring.

Lepas Rasa yang didapuk jadi judul sampul buku, mengisahkan tokoh 'Aku' atau Tomi, pemuda introver, predator buku, yang jatuh hati dengan Yani, teman kuliahnya. Keduanya sama-sama suka baca buku karya Asma Nadia dan Salim A. Fillah.

Mula-mula tidak ada rasa apapun dari pihak Tomi. Namun, Yani selalu mendekatinya, mengajak ngobrol, meledek, menggoda, dan bersikap seolah-olak bucin (budak cinta).

Lambat laun, muncul perasaan suka dalam diri Tomi terhadap gadis yang selalu beraroma wanhi buah itu.

Ketika perasaan tersebut berkembang makin jauh, tiba-tiba, Yani mengabari kalau mau menikah dengan teman chatting dari Kota Pelajar. Orang itu berprofesi sebagai tentara. Satu jenis profesi yang tidak disukai Tomi, karena dia pernah dipaksa ayah dan keluarganya untuk mendaftar pendidikan abdi negara tersebut. 

Ayah Tomi sendiri bekerja sebagai tentara. Dia ingin Tomi melanjutkan 'darah keturunan' tentara. Namun Tomi tidak bisa, berhubung kondisi fisiknya.

Kembali soal perasaan terhadap Yani. Tomi merasa diri hancur, remuk. Terlebih, dalam kuliah kerja lapangan (KKL), dia harus bersama-sama dengan Yani menuju ibukota.

Membaca novelet ini, perasaan pembaca turut diombang-ambingkan. Dimulai ketidakpedulian Tomi kepada Yani yang dianggap sok akrab, berlanjut ke benih-benih perhatian, berkambang menjadi gelombang asmara. Sayangnya, dirantas begitu saja.

Pembaca turut kecewa san nelangsa menghadapi nasib apes Tomi. Sekaligus paham mengapa dia jadi marah kepada Yani. Sebab, sedari awal, Yani-lah yang terkesan 'mengejar-ngejar' Tomi, suka mencari perhatian, dan menggoda sengan gestur dan kata-kata genit sedemikian rupa.

Membaca novelet ini seperti naik perahu di tengah gelombang samudra. Baca dan buktikan sendiri gelombang rasa yang merayapi kemudian menyeret kita tanpa ampun.

Selain novelet ini, empat belas cerita lain, tidak kalah menghanyutkan untuk dibaca dan diresapi.

Thomas Utomo