Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ghina Shelda Aprelka
Buku "The Magic of Positive Thinking". (Dok. Pribadi/

Pikiran positif selalu dibutuhkan demi kehidupan yang lebih baik dan bahagia. Minimal untuk bisa menjalani kehidupan dengan perasaan lebih tenang. Tidak grasak-grusuk saat menangani berbagai urusan yang acap kali pelik tiada terkira.

Tidak pula terlalu takut ketika menghadapi segala problema yang mungkin menghadang. Buku ini ditulis lebih membumi. Tak terkesan penuh teori, tapi justru aplikatif.

BACA JUGA: Membaca Cerpen sang Juara dari Buku 'Berapa Harga Nyawa Hari Ini?'

Identitas Buku

Judul : The Magic of Positive Thinking

Penulis : Octavia Pramono

Tebal : 224 halaman

Tahun : 2019

Penerbit : Araska

Rating Pribadi : 4/5

Buku 'The Magic of Positive Thinking' ini, waktu awal saya lihat covernya itu seperti merasakan "Duh, kayaknya bukunya berat nih! Penuh akan teori dan bahasa-bahasa filsafat, hehe".

Tetapi kenyataannya salah! Buku ini benar-benar renyah sekali untuk dibaca dengan bahasanya, dan pembahasan di dalamnya. Sesuai dengan apa yang tertera di blurb buku (Buku ini ditulis lebih membumi. Tak terkesan penuh teori, tapi justru aplikatif). Pokoknya, cocok sekali untuk dibaca sambil santai ataupun di saat lagi butuh motivasi.

Wah, berarti dari awal saya sudah berpikir negatif ya sama buku ini? Hehe. Memang harus ingat kalimat "don't judge a book by its cover". (hlm. 184)

BACA JUGA: Ulasan Buku Marketing 5.0: Technology for Humanity, Menengok Cara Pandang Baru tentang Teknologi

Buku ini benar-benar selengkap itu penjelasannya dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami, gampang dipraktikkan juga. Gara-gara buku ini, saya mulai mengaplikasikan sedikit-sedikit untuk bisa berusaha berpikir positif.

Berpikir positif yang dijelaskan di sini pun bukan yang 'asal-asalan', tetapi yang terkonsep.

"Berpikir positif itu tetap menerima kenyataan lho, ya. Yang berarti mampu berdamai dengan realita. Bukan malah berusaha mengingkari kenyataan atau melarikan diri dari masalah riilnya." (hlm. 154-155)

"Berpikir positif bukanlah asal mengalihkan perasaan tak nyaman ke perasaan yang lebih nyaman. Berpikir positif bukan asal-asalan dan tidak senaif itu. Kalau asal-asalan sih, itu namanya berusaha lari dari kenyataan." (hlm. 157)

Yang saya pelajari di sini dan yang paling ngena' pembahasan di sini adalah ketika berpikir positif itu bukan sembarang berpikir positif. Bak di sambar petir, saya di sini langsung tersadar dan langsung paham akan makna berpikir positif.

BACA JUGA: Ulasan Buku "Sajak Sepotong Hati di Bumi" Karya Arif Budi Wurianto

Berpikir positif, bukan hanya memikirkan hal-hal positif. Tetapi juga mampu bersabar, berlapang dada, juga ikhlas menerima semuanya. Dan berpikir positif yang seutuhnya ialah ketika kita sudah terhindar dari pikiran negatif. Artinya yaitu kita bisa meminimalisir atau mengatasi hal-hal negatif tersebut yang ada pada diri kita, tidak mengeluh ataupun mengucapkan kata-kata negatif lainnya yang menjauhkan kita dari pikiran yang positif.

Waktu awal menjalaninnya memang tidak mudah, tetapi ketika dipraktikkan terus menerus pasti akan membuahkan hasil yang kita inginkan karena berpikir positif itu perlu dilatih dan membutuhkan rutinitas yang tinggi.

Nah, gimana sih langkah-langkah untuk berpikir positif yang benar? Lalu, maksud dari judul 'The Magic of Positive Thinking' itu apa sih? Untuk yang penasaran dan ingin lebih tau isi lengkapnya, yuk di baca bukunya! Di situ dibedah lengkap, tanpa ketinggalan satupun! Hehee.

Kata penutup dari saya terkait buku ini ialah "Kita sebagai makhluk, pasti mempunyai potensi untuk berpikir positif dan negatif. Pilihlah sesuai dengan keinginan, lalu kinerja yang ada pada dirimu akan menjawabnya!".

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ghina Shelda Aprelka