Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Akramunnisa Amir
sampul novel Second Sister (gramedia)

Second Sister adalah novel bergenre thriller yang ditulis oleh Chan Ho-Kei. Novel ini sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan memiliki banyak sekali pembaca sehingga menjadi salah satu novel terjemahan yang bestseller

Kisah bermula dari seorang gadis perempuan yang bernama Siu-Man yang melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai dua puluh apartemennya. Sang kakak, Nga-Yee yang melihat adiknya terbaring kaku bersimbah darah hanya bisa histeris dan sangat terpuruk dengan kematian adiknya. 

Tidak terima adiknya tewas begitu saja, Nga-Yee berniat untuk mengusut kasus bunuh diri itu kepada seorang peretas amatir yang bernama N. 

Mereka menelusuri segala jenis platform sehingga pada suatu ketika mendapati fakta bahwa Siu-Man adalah seseorang yang menjadi korban dari cyber-bullying. Selain itu, Siu-Man juga pernah mendapatkan kekerasan seksual yang ia alami di transportasi umum.  

Segala jenis tekanan yang terjadi pada Siu-Man pada akhirnya membuat ia menyerah dengan hidupnya.  

BACA JUGA: Review Film Hati Suhita, Kesabaran Istri yang Tak Dicintai

Ada banyak plot twist yang disajikan dalam novel ini. Utamanya mengenai kasus bullying yang terjadi pada Siu-Man. Juga tentang latar belakang dari peretas N yang membantu Nga-Yee dalam memecahkan misteri kematian adiknya.  

Seluk beluk dunia peretasan, jejak digital, dan kejahatan dalam dunia maya digali lebih dalam di novel ini. Apalagi mengenai kasus perundungan atau bullying yang menjadi titik sentral dalam permasalahan tokoh yang ada di novel. Hal ini sangat relate dengan zaman sekarang dimana banyak sekali kasus serupa yang terjadi.  

Salah satu yang paling banyak terkena bullying itu adalah remaja seperti Siu-Man. Ia yang hanyalah gadis yatim piatu, dengan kakak perempuan yang selalu sibuk bekerja, menyebabkan ia tidak cukup mampu untuk menceritakan masalahnya. Masalah yang ia alami semakin berlarut-larut sehingga ia memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya. 

Secara umum, penulis benar-benar berhasil mengangkat isu yang sensitif menjadi sebuah rangkaian cerita yang sangat page-turning. Membuka lembar demi lembar untuk mengungkap rahasia dan misteri yang ada dalam novel ini terasa sangat menegangkan tapi juga menghibur. 

Banyak pesan moral dan kebijaksanaan yang disampaikan oleh tokoh-tokohnya. Terutama dari sosok N, peretas yang status aslinya akhirnya terungkap dan menjadi plot twist yang tidak disangka-sangka.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir