Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rie Kusuma
KKPI Circus Girl (Doc. Ipusnas)

Hidup di lingkungan sirkus mungkin adalah dambaan banyak anak. Bersenang-senang setiap hari, menonton dan menjadi bagian dari pertunjukan sirkus setiap malam, tak perlu selalu bangun pagi dan bersekolah.

Namun, apakah memang kehidupan sirkus seindah itu? Tidakkah mereka pernah berkeinginan untuk melihat dunia luar yang berbeda? Bagaimanakah tumbuh kembang anak-anak yang tinggal di lingkungan sirkus, jika mereka tak memperoleh kesempatan untuk belajar. Tak bisa bersosialisasi dengan anak-anak sebaya dalam lingkungan yang normal?

Hal itu mungkin juga yang menjadi kekhawatiran Nyonya Lucia, tokoh Nenek dalam buku berjudul KKPK Circus Girl yang ditulis oleh Salma Syifa' Setyanto. Sejak lahir, Alison cucunya sudah tinggal di dunia sirkus yang sangat dibenci oleh sang nenek. Sebab otomatis, anak-anak yang lahir dari keluarga sirkus maka akan meneruskan jejak keluarganya. Termasuk Alison yang ketika besar nanti akan menjadi seorang gadis sirkus.

Ibu Alison sudah meninggal karena terseret arus sungai. Sang ayah yang merasa bersalah karena tak mampu menyelamatkan sang istri, lalu menjaga jarak dari semua orang, termasuk dari Alison. Jadilah sejak kecil Alison dirawat oleh sang paman, Holmes.

Di bawah bimbingan Holmes, Alison yang mencintai kuda, belajar menunggang kuda. Tak menunggu waktu, ia sudah mahir berbelok, menarik tari kekang, bahkan melompati rintangan. Alison kemudian juga memenangi sebuah kejuaraan berkuda.

Sampai ketika usia Alison menginjak sepuluh tahun, Nyonya Lucia, sang nenek, membawa Alison ke kota. Ia ingin Alison mencecap kehidupan di luar dunia sirkus. Ia ingin Alison bersekolah layaknya gadis-gadis seusianya. Di rumahnya, Nyonya Lucia mulai mengajari Alison membaca untuk mempersiapkan cucunya masuk sekolah.

Lalu saat itu pun tiba. Nyonya Lucia mendaftarkan Alison di Shayla Dormitory, sebuah sekolah yang memiliki asrama putri sebagai tempat tinggal para murid-muridnya. Di sekolah tersebut, Alison menemukan dunia baru yang tak pernah ia temui sebelumnya. Alison belajar ilmu pengetahuan umum, bersahabat dengan gadis bernama Chira, dan melakukan banyak keseruan di sekolahnya.

Alison juga mendapatkan banyak wawasan baru, bergaul dengan teman-teman sebaya. Bukan hanya dengan orang-orang dewasa seperti saat masih tinggal di lingkungan sirkus. Alison juga tetap bisa meneruskan hobinya berkuda, karena di asrama memiliki fasilitas, yang memungkinkannya untuk berlatih berkuda di waktu-waktu tertentu.

Namun, sesekali Alison masih merindukan kehidupan di sirkus. Ia ingin sekali bertemu Macha, kuda kesayangannya. Ia juga ingin bisa tampil dalam pertunjukkan sirkus, melakukan atraksi dengan kuda, dan disaksikan banyak orang.

Kisah dalam e-book KKPK Circus Girl terbitan DAR! Mizan ini akan mengajarkan kepada kita, bahwa tinggal di lingkungan sirkus meskipun indah, tapi tak selamanya menyenangkan. Anak-anak tetap butuh bersekolah, bergaul dengan teman sebaya, dan menikmati dunia yang lebih luas. Kelak, anak-anak juga akan lebih siap untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Semoga bermanfaat.

Rie Kusuma