Buku Recehan Bahasa adalah buku non-fiksi yang ditulis oleh Ivan Lanin. Sebagaimana judulnya, buku ini merupakan sekumpulan 'recehan' bahasa yang berserakan di lini masa media sosial, yang kemudian dibahas dengan cara yang menarik dan menghibur.
Sebab pada umumnya, ketika kita mempelajari kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terkadang muncul rasa bosan karena pembahasannya yang penuh dengan teori yang monoton. Di dalam buku ini, Ivan Lanin menunjukkan bahwa ternyata belajar Bahasa Indonesia itu tidak semembosankan itu.
Apalagi buku ini dilengkapi dengan ilustrasi, desain grafis yang menarik, serta pembahasan yang jenaka, membuat buku ini tidak hanya menghibur, tapi juga menambah wawasan.
Ada banyak perbendaharaan kata yang dibahas dalam buku ini. Sekilas, kata-kata tersebut terlihat sepele. Namun ternyata banyak fakta yang belum saya ketahui, padahal amat sering menggunakan kata tersebut.
Misalnya asal kata 'Segede Gaban', yang kerap diartikan dengan 'Besar Sekali'. Nah, kalau dipikir-pikir, dari mana sih kata 'Gaban' itu berasal? Ternyata kata ini terinspirasi dari patung raksasa Gavan yang pernah muncul pada awal tahun 90an di Dufan Ancol.
Contoh lain penggunakan kata 'kosong (0)' saat menyebutkan nomor ponsel. Alih-alih menyebut dengan kata 'kosong', sebenarnya lebih tepatnya disebut 'nol'.
Ada juga tentang kaidah bahasa seperti pentingnya menempatkan tanda baca dengan benar, membedakan penggunaan kata 'namun', 'tetapi', dan 'tapi', sampai dengan ragam trivia menarik yang pernah dibahas oleh Ivan Lanin di linimasa akun Twitter-nya.
Secara umum, buku ini membuat saya berpikir bahwa ternyata ada banyak sekali kaidah bahasa yang belum saya ketahui. Terlebih, bahasan tersebut bisa dikemas dengan cara yang menarik dan menyenangkan sebagaimana yang dibagikan oleh penulis di buku sederhana ini.
Oleh karena ada banyak sekali wawasan bermanfaat seputar bahasa, maka buku ini layak dibaca oleh semua kalangan, mulai dari pelajar sampai masyarakat umum.
Terlebih bagi seseorang yang berprofesi sebagai penulis, pengajar, atau bagi mereka yang punya minat besar terhadap pengaplikasian Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi bagaimana, tertarik untuk membaca buku ini?
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Ulasan Novel Clans The Revenge, Perjalanan Baru Jack di Kota Penyihir Udgar
-
Ulasan Novel Lock the Doors: Rahasia di Balik Pintu yang Terkunci
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
Ulasan
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Ulasan Novel Clans The Revenge, Perjalanan Baru Jack di Kota Penyihir Udgar
-
Ulasan Novel Lock the Doors: Rahasia di Balik Pintu yang Terkunci
-
Review Anime Wind Breaker, Bukan Hanya Tawuran tapi Melindungi yang Lemah
-
Jumbo: Animasi yang Menghormati Penonton Muda dengan Cerita Penuh Makna
Terkini
-
Asyik Buat Dance, Kai EXO Bagikan Detail 2 B-side Track di Album Wait On Me
-
Rilis sejak Libur Lebaran, Box Office Indonesia Diisi Pabrik Gula dan Jumbo
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
-
Sinopsis Drama Speak for the Dead, Dibintangi Lu Xiao Lin dan Wang Zhen