Saya pernah heran ketika menyaksikan sepasang suami istri yang telah menjalin hubungan berpuluh-tahun namun memutuskan untuk bercerai. Kira-kira, jenis masalah apa yang mereka hadapi hingga mereka rela mengorbankan kebersamaan yang sudah sekian lama tersebut?
Sebagaimana yang dialami oleh Tata dan Ibra dalam novel Kembali Bebas ini. Awalnya, saya mengira mereka adalah pasangan muda yang memutuskan untuk mengakhiri pernikahan di awal-awal hubungan.
Ternyata saya salah. Mereka sudah menjalani pernikahan selama 28 tahun. Tepat saat anak mereka telah melangsungkan pernikahannya, Tata, istri dari Ibra meminta cerai.
Sasa Ahadiah, yang merupakan penulis dari novel ini sengaja mengangkat tema marriage life yang seolah bisa membuka mata pembaca bahwa pernikahan tak sesederhana modal cinta dan romantisme semata. Awal-awal menikah, mungkin seseorang bisa bertahan menghadapi berbagai problema karena besarnya rasa sayang pada pasangannya.
Namun lambat laun, segala pemakluman, bentuk toleransi, hingga permintaan maaf seolah menjadi tidak ada artinya ketika masalah-masalah yang ada sudah menjadi bom waktu dalam pernikahan. Ketidakmampuan menjalin komunikasi yang sehat akan semakin memperparah konflik yang ada.
Di awal, saya sempat greget dengan permintaan cerai yang diajukan secara tiba-tiba oleh Tata. Bagaimana tidak, mereka berdua bisa dibilang sudah lanjut usia. Sama-sama berusia lebih dari 50 tahun. Tapi kenapa masih bersikap selayaknya ABG labil yang dengan mudahnya minta untuk berpisah?
Barulah alasan-alasan perceraian itu terkuak seiring dengan berjalannya cerita. Ibra yang sedari muda lebih suka main game dibandingkan deep talk dengan Tata, Tata yang merasa seolah sendirian menjalani statusnya sebagai ibu, hingga pertengkaran-pertengkaran kecil karena kesalahpahaman yang ada. Dengan bercerai, menurut Tata ia bisa kembali bebas dan menjalani hidup sebagaimana yang ia inginkan.
Secara umum, premis utama yang diangkat dalam novel ini mengenai pentingnya 'mendengarkan' isi hati pasangan mampu diolah dengan baik. Pembaca juga bisa mendapat gambaran bagaimana realita pernikahan yang sebenarnya.
Namun sayangnya, saya merasa dialog-dialog yang dikemukakan oleh tokoh-tokohnya, baik antara Ibra dan Tata, maupun Ibra dan teman-temannya terlihat masih kurang alami. Saya merasa sulit membayangkan bahwa mereka adalah generasi boomers yang lahir sekitar tahun 70-an karena kelewat gaul dan update.
Meskipun penulis memang sengaja menciptakan image itu. Namun saya pikir, jika penulis menciptakan dialog-dialog yang lebih menggambarkan sosok 'nenek dan kakek' yang lebih alami, mungkin hal tersebut akan lebih memudahkan pembaca untuk membayangkan sosok sepuh seperti Tata dan Ibra dalam novel ini.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Make Your Own Plan: Perencanaan Keuangan Nggak Pakai Ribet!
-
Ulasan Novel School Nurse, Kisah Supranatural Arwah Berbentuk Jelly
-
Ulasan Komik Tomo dan Tama: Keseharian Dua Bocah yang Lugu dan Lucu
-
Ulasan Buku Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, Kisah Imajinatif Pengantar Tidur
-
Ulasan Buku 'Who Are You?', Cara Memahami Pikiran Bawah Sadar Seseorang
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Life In Flux: Dilema Gadis yang Dikelilingi 3 Pria setelah Putus Cinta
-
Pernikahan Berkonsep Mancing Kelewat Unik, Ekspresi Pengantin Wanita Auto Jadi Sorotan
-
Bila Resmi Bercerai, Okie Agustina Memilih Lakukan Hal Ini Bersama Anak-anak Ketimbang Menikah Lagi
-
Ulasan Novel Bungkam Suara, Dunia Fiksi yang Tak Terlihat di Peta Dunia
-
Ulasan Buku 'Malioboro at Midnight', Kisah Rumit dengan Hadirnya Orang Ketiga
Ulasan
-
Perihnya Diari Cinta di Film Even If This Love Disappear from the World Tonight
-
Bukan Marah-Marah, Ini Esensi Single Inggris Pertama Onew SHINee Bertajuk Mad
-
Lebih dari Sekadar Zodiak, Ini Makna Cinta di Lagu Jun SEVENTEEN Gemini
-
Review Film Goodbye Solo: Perjalanan ke Blowing Rock yang Menggetarkan
-
Ulasan Buku The Good Sister: di Balik Kasih Sayang Seorang Kakak yang Manipulasi
Terkini
-
Terbaru! Begini Cara Edit PDF di Microsoft Word Tanpa Convert Ulang
-
5 Padu Padan Outfit Kasual ala Mawar Eva untuk Tampil Catchy saat Hangout
-
Easy Lover oleh Miley Cyrus: Hubungan Cinta yang Penuh Tantangan dan Emosi
-
Timnas U-23 Ikuti Drawing Pembagian Grup 2 Ajang yang Berbeda, Bagaimana Hasilnya?
-
Kakang Rudianto Ketagihan Lawan Tim Eropa usai Taklukkan Manchester United