Setiap orang hidup dengan nasib dan takdirnya sendiri-sendiri. Ada yang hidup dengan kesuksesan, namun ada juga yang hidup dengan kegagalan. Begitu juga ada sebagian orang yang hidupnya dikelilingi kekayaan, sementara sebagian yang lain hidup dalam gelimang kemiskinan.
Namun yang jelas, nasib dan takdir seseorang sangat bergantung kepada usaha orang tersebut. Usaha keras dan pantang menyerah tentu hasilnya akan jauh berbeda dengan mereka yang bermalas-malasan.
Malas. Ya, inilah sifat yang menjadi penyebab terbesar manusia terpuruk atau gagal meraih sukses. Oleh karena itulah, penting bagi kita untuk mengelola rasa malas yang kerap hadir dalam diri kita. Rasa malas bila dibiarkan, tentu akan merugikan kehidupan kita. Bila kita ingin meraih sukses, mulailah untuk menghalau rasa malas hari ini juga.
Hari ini, itulah kepunyaan kita satu-satunya. Saatnya meninggalkan malas, hari ini adalah penting. Mari kita isi hari ini dengan ibadah, belajar, berbakti kepada orangtua, dan senantiasa patuh kepada kehendak Allah dan Nabi Muhammad Saw. (hlm. 3).
Sabar dengan proses adalah kunci dalam meraih keberhasilan. Sayangnya, sebagian orang mengabaikan proses ini. Mereka enggan dengan proses demi proses yang harus dilewati dalam meraih sukses. Mereka inginnya meraih keberhasilan dengan cepat tanpa mengalami kesulitan. Kalau perlu dengan cara-cara yang instan.
Sayangnya, sukses dengan cara instan itu sepertinya tidak ada, bahkan mustahil. Manusia saja tumbuh melewati proses yang sangat panjang. Mulai dari masih berupa janin dalam kandungna, lalu berubah menjadi bayi, lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja, lalu menjadi manusia dewasa.
Intinya semua butuh proses. Kita harus berusaha tekun dalam berusaha. Kita harus berusaha mengatur waktu dengan baik, agar jangan sampai terbuang sia-sia untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna.
Dalam buku ‘Seni Mengukir Nasib’ ini dijelaskan, ketekunan membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga jika waktu tersebut terempas oleh kegiatan yang tak perlu, bisa menjadi musibah.
Jangan lupa, iringi setiap usaha kita dengan doa. Memohon pada Allah agar dimudahkan segala urusan kita. Dalam buku ini diungkap: “Berdoa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa dia terkesan sombong”.
Buku motivasi karya Khalifa Bisma Sanjaya yang diterbitkan oleh Quanta (edisi digital, 2021) ini bagus dijadikan sebagai penyemangat bagi kaum muda dalam menjalani hari-harinya. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel In Between, Membohongi Perasaan Sakitnya Berkepanjangan
-
Ulasan Buku Fire and Blood, Kisah Masa Lalu Kerajaan Westeros yang Legendaris
-
Jangan Mudah Berputus Asa Lewat Buku 'Untuk Kamu yang Hampir Putus Asa'
-
Buku 'Dahsyatnya Kekuatan Pikiran Bawah Sadar', Mensyukuri Anugerah Akal
-
Ulasan Novel Bui, Terinspirasi dari Perjalanan Hidup Aktor Tio Pakusadewo
Ulasan
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Wonwoo SEVENTEEN Ungkap Pesan Cinta yang Tulus Lewat Lagu Solo 99,9%
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
Terkini
-
Rekap Perempat Final Indonesia Open 2025: Dua Wakil Indonesia ke Semifinal
-
7 Film Animasi Keluarga yang Seru dan Menghangatkan Hati di Disney+ Hotstar
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3