Novel "Septihan" karya Poppi Pertiwi membawa pembaca ke dalam cerita remaja yang penuh dengan nuansa asmara dan persahabatan. Dua tokoh utamanya yaitu, Septian Aidan Nugroho dan Jihan Halana, memainkan peran penting dalam kisah mereka yang kaya akan warna.
Septian, murid cerdas di SMA Ganesha, memiliki reputasi sebagai sosok pendiam yang kerap dihormati para guru. Sebagai bendahara di geng Ravispa, dia tidak hanya berprestasi di bidang akademis, namun juga terlibat kelompok geng nakal di sekolah.
Di balik sosok Septian yang dingin dan cuek, ternyata ia memiliki keluarga yang rumit. Dengan kedua orang tuanya yang sudah tiada, ia diasuh oleh kakek yang memberikan didikan keras, yang kemudian menciptakan kepribadian yang sulit ditembus.
Di sisi lain, Jihan Halana, seorang gadis ekspresif dan cantik, memperlihatkan ketekunannya dalam mengejar cinta Septian. Selama hampir tiga tahun, Jihan berusaha meraih hati Septian yang awalnya anti kehebohan dan ketidaksabaran.
Namun, keceriaan dan keteguhan hati Jihan akhirnya dapat membuka hati Septian untuk menerima kehadirannya.
Ulasan Novel Septihan
Walaupun plotnya terdengar klise, gaya bercerita dari sang penulis memberikan daya tarik yang mampu memikat pembacanya. Keberhasilan Jihan dalam merayu hati Septian yang sulit didekati membentuk inti cerita dalam novel ini.
Dialog antara Septian yang dingin dan Jihan yang ceriwis membentuk suasana yang membuat pembacanya terhibur. Interaksi antar keduanya menjadi inti cerita, yang menghidupkan setiap halaman dalam buku.
Meskipun alur ceritanya terkadang terasa berputar-putar dan bertele-tele, cara penulis bercerita yang ringan membuat novel ini sulit untuk ditinggalkan.
Biarpun memiliki kekurangan, novel ini tetap menyajikan pesan moral. Ketekunan Jihan untuk meraih cinta Septian mengajarkan pembaca tentang kerja keras dan keteguhan hati.
Sementara sosok Septian yang mampu meraih prestasi meskipun dari latar belakang yang sulit, memberikan inspirasi untuk tidak menyerah dalam menggapai impian.
Secara keseluruhan, novel ini cocok untuk pembaca remaja maupun dewasa. Meskipun alurnya kadang terasa klise, namun kehidupan remaja yang disajikan dapat memberikan nuansa yang dekat dengan keseharian pembaca.
Kesuksesan novel ini sebagai best seller dan adaptasi ke dalam bentuk series memberikan daya tarik terhadap pasar novel remaja. Poppi Pertiwi dengan gaya berceritanya yang khas, berhasil menciptakan kisah yang memikat dan relevan di tengah persaingan ketat novel remaja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Review Buku 'Normal People', Kisah Cinta Dua Remaja yang Beda Kelas Sosial
-
Ulasan Novel Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982: Praktik Misogini di Korea yang Masih Relevan hingga Kini
-
Ulasan Buku The Book of Ivisible Questions: Bahas Cinta hingga Hidup Monoton
-
Harmonisasi Bahasa Tubuh dalam Buku 'The Body Language'
-
Memahami Keterampilan Berkomunikasi Lewat Buku 'Seni Berbicara'
Ulasan
-
Ulasan Novel Dorm Du: Saat Sekolah Jadi Tempat Menguji Rasa Takut & Berani
-
Film Abadi Nan Jaya, Zombie Lokal Terniat dan Sayang Banget Dilewatkan!
-
Review Film Black Phone 2: Saat Mimpi Buruk dari Masa Lalu Hidup Lagi
-
4 Rekomendasi Novel Percintaan Remaja, Bacaan Ringan dan Bikin Baper!
-
Mengarungi Trauma Sejarah di Gerbong Arwah: Ulasan Novel Kereta Semar Lembu
Terkini
-
SEA Games 2025: Indra Sjafri di Ambang Cetak Rekor Bersejarah di Timnas!
-
Nggak Ribet Kok! Ini 6 Cara Simpel yang Bikin Perempuan Merasa Sangat Dicintai
-
Bagaimana Hak Asuh Bersama Usai Cerai? Ini 5 Tips Mengasuh Anak Secara Adil
-
Feri Amsari Serang Ijazah Gibran, Singgung Sertifikat Bimbel
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor