Air terjun adalah salah satu destinasi wisata saya ketika saya ingin refreshing untuk menyegarkan otak saya. Air terjun yang turun dari aliran air gunung adalah obat juga bagi stres saya. Jadi, saya tidak akan menyia-nyiakan waktu ketika sudah mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke destinasi wisata seperti itu. Kali ini, saya akan mengulas salah satu destinasi air terjun favorit saya yang ada di tanah kelahiran saya yaitu Jambi. Nama air terjunnya adalah Air Terjun Renah Sungai Besar. Lokasinya terletak di Desa Renah Sungai Besar, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Ulasan Air Terjun Renah Sungai Besar
Saya bisa mengatakan air terjun ini memiliki rute ekstrim karena rute yang harus dilewati cukup panjang dan terjal karena banyak mendaki juga. Tidak hanya itu, bebatuan menjadi rintangan saya juga dalam melewati rutenya. Jika saya salah langkah sedikit saja, mungkin kaki saya bisa terkilir atau terjepit di antara bebatuan.
Selama rute yang datar juga menjadi perhatiaan saya karena masyarakat lokal membuka pasar mini yang menghidangkan beberapa kuliner khas masyarakat lokal sana. Jika anda nanti ingin berkunjung ke sini, cobalah untuk mencoba beberapa hidangan kuliner ini karena ini sungguh rasa kampung yang autentik dan sangat sulit untuk ditemukan di kota.
Sebelum sampai pada air terjun, saya juga melewati sungai kecil yang melimpahi jalan setapak bagi pengunjung sehingga membanjiri sandal saya. Karena kebetulan selama berjalan, kaki saya kotor, sungai kecil ini cukup membantu membersihkan kaki saya saat itu. Selain itu, masyarakat lokal di sana juga sudah membuat beberapa fasilitias yang mendukung estetika sungai-sungai kecil ini seperti jembatan pendek dan kerajinan yang bertuliskan kata-kata petunjuk arah dengan bahasa lokal Jambi di sana.
Terakhir, tentunya puncak dari ulasan saya ini. Saat saya sudah sampai di air terjunnya. suasana sangat berbeda dibanding pada saat masa perjalanan ekstrim sebelumnya. Melihat keindahan pemandangan sekitar air terjun sangat mengobati rasa capek saat berjalan. Ditambah lagi, masyarakat yang mengelola di sana telah menyediakan pendopo untuk beristirahat sejenak. Jadi, jelang saya menceburkan diri ke air terjun, saya meluruskan kaki terlebih dahulu supaya bisa lebih rileks.
Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba, saya langsung buka baju telanjang dada dan langsung menceburkan diri ke air terjun. Airnya sangat dingin tapi saya masih bisa menahan rasa dinginnya. Rasanya seperti air gunung pada umumnya, tapi sensasi keramaian yang menjadi hal yang saya soroti disini. Meski ramai pengunjung, rasa air dari gunung tetap segar meski banyak kontaminasi dari bau-bau atau ada yang sudah kencing di sana. Biasanya saya ke air terjun sudah banyak rasa bercampur aduk dari pengunjung. Namun, tidak pada tempat ini yang masih bisa mempertahankan rasa air gunungnya.
Bagi anda yang ingin mencoba wisata ke Air Terjun Renah Sungai Besar, latihan fisik dahulu karena ini membutuhkan ketahanan fisik yang cukup kuat melihat rute ekstrimnya. Sekian ulasan dari saya, semoga informasinya bisa menjadi referensi destinasi wisata anda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
-
Pangkas Lahan Basah: Ketika Rawa Dihancurkan Demi Pembangunan
-
Masalah Emisi Rendah dan Kenyamanan Penumpang: Apa Kabar Janji Pemerintah?
Artikel Terkait
-
Novel Namaku Alam, Korban Bully dan Kehilangan Sosok Ayah saat G30SPKI
-
Review Anime Jojo's Bizarre Adventure: Petualangan Membawa Tekad Keluarga
-
Ulasan 'Quiet Impact, Tak Masalah Jadi Orang Introver' Karya Sylvia Loehken
-
Pesona Air Terjun Enam Tingkat dengan Pemandangan Megahnya Gunung Merapi
-
Ulasan Buku 'Pemuda Hebat Penuh Manfaat', Upaya Meningkatkan Kualitas Diri
Ulasan
-
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
-
Ulasan The Metamorphosis Karya Franz Kafka: Potret Tragis Alienasi dalam Bingkai Absurd
-
Bukan Sekadar Galau, Lagu Save Me oleh BTS Suarakan Jeritan Jiwa yang Sunyi
-
Literasi Keuangan Pasutri Muda di Buku Ngatur Keuangan Keluarga itu Gampang
Terkini
-
Pelatih Mauricio Souza Puas dengan Langkah Baru Persija Jakarta
-
Budaya Hustle Culture dan Burnout yang Disamarkan oleh Kecemasan
-
Bansos ke Meja Judi: Ketika Dana Rakyat Jadi Modal Main Slot
-
Genjot Stamina, Pemain PSM Makassar Lahap Menu Latihan Fisik Lebih Berat
-
Skuad Baru Persib Bandung Diberi Ruang Bangun Chemistry, Bojan Hodak: Itu Normal