Rasanya sangat mustahil ketika ada orang yang mengaku tak membutuhkan Tuhan. Ya, bagaimana mungkin ada orang yang tak butuh Tuhan, sementara dia sendiri adalah makhluk ciptaan Tuhan?
Bukan hanya manusia saja. Bahkan bumi langit seisinya semuanya hasil ciptaan Tuhan. Jadi, sangat keterlaluan bila ada sebagian orang yang tak butuh Tuhan dan mengabaikan kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan oleh manusia.
Kepercayaan atau keimanan kita kepada Tuhan, semestinya menjadikan kita sosok pribadi yang berusaha lebih baik dari hari ke hari. Bukan malah sebaliknya, menjadi manusia yang selalu menumpuk dosa atau kemaksiatan.
Ahmad Rifai’ Rif’an menulis, bagi seseorang yang beriman, kepercayaan kepada Allah hendaknya tidak hanya membuatnya menjadi pribadi yang saleh dalam peribadatan ritual. Tetapi ia harus memiliki dampak terhadap kehidupan sosialnya.
Itulah sebabnya KH. Mustofa Bisri mengungkapkan bahwa sesungguhnya dikotomisasi antara kesalehan ritual dengan kesalehan sosial sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan beragama di kalangan kaum muslim. Karena hakikatnya kesalehan dalam Islam hanya satu, yaitu kesalehan muttaqi (hamba yang bertakwa). Kesalehan tersebut sudah mencakup dua hal sekaligus: ritual dan sosial (hlm. xvii).
Kita harus berusaha memiliki keseimbangan dalam menjalani kehidupan ini. Seimbang yang saya maksudkan adalah seimbang antara dunia dan akhiratnya. Jangan hanya sibuk mencari dunia saja, sementara akhiratnya kita kesampingkan. Keduanya harus berjalan seimbang. Harapannya agar kita mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Orang yang tenggelam menekuni keduniaan cenderung menjadikan dunia sebagai poros dari segala aktivitasnya. Detik-detik waktunya hanya ia isi dengan pekerjaan yang berdampak pada perbaikan kehidupannya di dunia semata, tanpa ada visi panjang meraih kesejahteraan di alam yang baqa’ (hlm. 67).
Hal yang penting direnungi dalam menapaki hidup ini adalah berusaha tetap menjaga semangat dan keimanan kita. Berusahalah untuk tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang berbau kemakisatan. Andaikan suatu hari kita melakukan maksiat, bersegeralah untuk memohon ampunan Tuhan.
Kehidupan modern semakin menyediakan banyak ragam dosa setiap harinya. Mulai bangun tidur hingga berangkat tidur lagi kita akan disuguhi dengan banyak sekali godaan. Kita hampir tidak bisa memastikan apakah hari ini kita melakukan dosa atau tidak. Tetapi Allah Maha Pengampun. Tentu saja kepada hamba-hamba yang serius melakukan tobat. Sebesar apa pun dosa yang pernah Anda perbuat, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Allah Maha Pengampun dosa (hlm. 73-74).
Buku kumpulan opini berbagai tema karya Ahmad Rifai’ Rif’an yang diterbitkan oleh penerbit Quanta (Jakarta) ini sangat bagus dijadikan sebagai bacaan yang akan membantu kita merenungi hidup sekaligus mengajak kita agar berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Bicara Perencanaan, Prabowo: yang Bisa Seketika Hanya Nabi Musa, Kita Manusia
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Review Film The Life List: Perjalanan Mewujudkan Impian yang Tertunda
Ulasan
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini