Out of The Maze adalah sekuel dari buku berjudul Who Moved My Cheese, karya Spencer Johnson. Sebelumnya, Who Moved My Cheese adalah salah satu buku bestseller yang terjual sekitar 28 juta eksemplar!
Buku ini termasuk buku yang banyak dibaca karena besarnya pengaruh nilai yang ditanamkan oleh penulis mengenai makna ketakutan dan keberanian menghadapi perubahan.
Meskipun sekilas, buku ini adalah nonfiksi yang bergenre self-improvement, namun penulis mengemasnya dalam bentuk kisah yang nantinya akan dihubungkan dengan realita kehidupan di dunia nyata.
Saya kemudian tertarik membaca buku sekuelnya, karena berharap bahwa Out of The Maze akan memberi insight yang tidak kalah menarik dengan buku pendahulunya.
Dan benar saja! Buku ini kembali menyajikan story-telling yang apik tentang kisah 2 karakter kurcaci bernama Hem dan Hope yang terperangkap di dalam labirin.
Namun kisahnya berfokus pada bagaimana Hem dan Hope mampu mengubah mindset dan keyakinan dalam menghadapi perubahan.
Hem awalnya takut untuk keluar dari zona nyaman. Ia tidak ingin keluar dari Cheese Station yang selama ini menjadi rumahnya.
Namun, desakan rasa kesepian karena kehilangan sahabatnya, serta dorongan untuk bertahan hidup karena ia telah kehabisan cheese yang selama ini menjadi makanan pokoknya, akhirnya membuat Hem terpaksa melakukan perjalanan keluar labirin.
Dalam perjalanan itu, ia bertemu Hope yang mengalami nasib serupa. Meskipun didera perasaan takut dan khawatir jika tidak menemukan apa-apa dalam perjalanan itu, tetapi mereka tetap berjalan menelusuri lorong-lorong gelap di dalam labirin.
Dan betapa takjubnya mereka ketika akhirnya menemukan jalan keluar! Hem dan Hope untuk pertama kalinya dapat menghirup udara segar dari alam bebas.
Mereka melihat dunia yang begitu terang dan hangat. Sebab selama ini, mereka menganggap bahwa kehidupan satu-satunya hanya ada di dalam labirin yang sesak dan sempit.
Berkat keberanian dalam mendobrak keraguan, Hem dan Hope bisa menikmati hidup yang lebih baik di dunia mereka yang baru.
Nah, cerita dari Hem dan Hope ini menjadi bahan diskusi dari beberapa anak muda yang menjadi subjek dari buku ini. Mereka membahas tentang growth mindset, keberanian, dan perjalanan menemukan keyakinan yang baru.
Cara penulis mengemas cerita dan narasi dari Out of The Maze membuat buku ini sarat akan pengajaran tapi tidak terkesan menggurui.
Jika saat ini kamu lagi galau memikirkan masa depan, kisah tentang Hem dan How dalam buku ini bisa menjadi alternatif bacaan yang semoga dapat menginspirasimu juga!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Hati Tak Bertangga: Bahagia Memang Sederhana, Menderita Juga Sederhana
-
Ulasan Buku The Influence Book, Kiat Praktis Menjadi Influencer Hebat!
-
Ulasan Novel Mirai: Kisah tentang Anak Kecil yang Cemburu pada Adiknya
-
Namaku Alam Karya Leila S. Chudori: Perjalanan Asyik Melalui Jejak Memori
-
Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi: Menemukan Makna Cinta
Ulasan
-
Pelangi di Mars: Akhirnya Film Sci-Fi Indonesia Sekelas Hollywood Terwujud?
-
Menguliti Dilema Moral di Balik Series I Love You My Teacher
-
Review Film Wicked - For Good: Manis Kendatipun Kurang Magis
-
Drama Dunia Gaib yang Menguak Kenyataan Pahit dalam Novel Karya Titah AW
-
Ulasan Film Emergency Declaration: Teror di Langit dan Pertaruhan Nurani
Terkini
-
Dara Arafah Dilamar Rehan Mubarak, Momen Haru Berbalut Nuansa Maroon
-
Sempat Kandas, Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Bertunangan
-
Banjir Kritik Bela Timnas Indonesia, Rafael Struick: Saya Tak Peduli Omongan Orang
-
Kantongi CCTV Dugaan Perselingkuhan Suami dan Inara Rusli, Mawa: Itu Zina Besar!
-
Umumkan Kehamilan di Usia 4 Bulan, Al Ghazali: Aku Nggak Mau Dahului Allah