'The Most Beautiful Thing' karya Kao Kalia Yang adalah sebuah buku yang mengisahkan pengalaman masa kecil penulis sebagai pengungsi Hmong di Amerika Serikat. Buku ini menggambarkan perjalanan keluarga yang penuh kasih namun terbatas secara finansial, dari hutan-hutan di Laos hingga tahun-tahun awal mereka di Amerika.
Cerita berpusat pada Kalia kecil yang merasa tidak puas karena harus hidup dalam kekurangan dan mendambakan kawat gigi untuk memperbaiki senyumnya. Namun, neneknya yang hanya memiliki satu gigi di mulutnya, mengajarkan Kalia bahwa keindahan terletak pada cinta dan hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi.
Melalui narasi yang lembut dan ilustrasi yang memukau, pembaca diajak menyelami kehidupan keluarga Hmong yang penuh tantangan namun kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan antar generasi. Salah satu ilustrasi yang paling menonjol adalah gambar mimpi nenek dengan harimau yang menakutkan, menggambarkan masa kecil nenek di Laos dengan penuh detail dan keindahan.
"Nenekku berasal dari waktu dan tempat di mana makhluk-makhluk mengintai di hutan menunggu untuk mengejar anak-anak yang lengah. Dia menceritakan bahwa dia pernah menatap mata harimau yang bersinar dan merasakan napas panasnya di wajah."
Buku ini tidak hanya mengajarkan pentingnya menghargai cerita dan pengalaman dari generasi terdahulu, tetapi juga membuka mata anak-anak akan kenyataan hidup yang berbeda dari masa lalu. Anak-anak akan menyadari betapa beruntungnya mereka dengan segala fasilitas dan kenyamanan yang dimiliki, yang mungkin tidak tersedia bagi generasi sebelumnya.
'The Most Beautiful Thing' adalah cerita yang indah dengan ilustrasi yang menawan. Buku ini sangat cocok untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas, karena menyajikan nilai-nilai moral yang berharga dan hubungan keluarga yang hangat.
Menurut saya, buku ini adalah karya yang luar biasa yang mampu mengajarkan nilai-nilai keluarga dan keindahan dengan cara yang menyentuh hati. Ilustrasinya yang hidup dan narasinya yang hangat membuat buku ini layak dibaca oleh semua kalangan, terutama untuk memperkenalkan anak-anak pada pentingnya menghargai dan mendengarkan cerita dari generasi yang lebih tua.
Baca Juga
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
-
Ulasan Novel Dorm Du: Saat Sekolah Jadi Tempat Menguji Rasa Takut & Berani
-
Ulasan Novel Komedi Kang Ojol: The Last Stop, Lika-Liku Hidup Sopir Ojol
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
Artikel Terkait
Ulasan
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
Terkini
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'
-
Bisa Jadi Inspirasi, Ini Wedding Dress Artis Tercantik di 2025!
-
Pesantren Aman, Santri Nyaman! Kemenag Bentuk Satgas Anti Kekerasan