Kreativitas adalah salah satu faktor yang menentukan keunikan sebuah karya. Sesuatu yang dibuat berdasarkan pola umum yang sudah ada tentu akan berbeda dengan sesuatu yang dipoles dengan sentuhan kreatif. Setiap orang berpotensi untuk membuat sebuah masterpiece melalui daya cipta yang dipantik dengan berpikir kreatif.
Lantas, bagaimana sih kita bisa mengasah keterampilan ini? Terlebih bagi kita yang sudah terbiasa dengan cara berpikir yang umum, sistematis, lebih menyukai struktur dan ikut standar yang sudah ada.
Nah, melalui buku berjudul 'Normal is Boring' ini, Ira Lathief memberikan kiat-kiat tentang bagaimana kita bisa menciptakan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut penulis, kreativitas itu sebenarnya merupakan sebuah aset yang dimiliki oleh seseorang. Semakin ia kreatif, maka semakin besar peluang ia menghasilkan karya yang berbeda dari yang kebanyakan. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang berbeda biasanya memiliki nilai jual yang lebih besar.
Sebaliknya, sesuatu yang normal atau terkesan biasa-biasa saja itu identik dengan sesuatu yang membosankan. Itulah sebabnya mengapa normal is boring, sebagaimana judul dari buku ini.
Adapun untuk menciptakan kreativitas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Di antara yang populer namun masih sedikit orang yang betul-betul menerapkannya adalah konsep tentang ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Kita mungkin sudah familiar dengan hal ini. Saat melihat sebuah karya yang kita kagumi, alih-alih hanya menjadi seorang pengagum, mengapa kita tidak mencoba untuk membuat hal yang sama dengan memodifikasinya menjadi sesuatu yang nantinya akan menjadi ciri khas kita?
Selain itu, ada pula konsep mengenai filosofi terbalik dalam menciptakan sisi kreatif. Di buku ini penulis memaparkan beberapa contoh tentang bagaimana kita bisa membuat gebrakan dalam karya kreatif dengan berpikir sesuatu yang sebaliknya, mengambil perspektif baru, atau berpikir out of the box.
Secara umum, buku ini menyajikan banyak hal penting tentang cara menciptakan kreativitas. Dilengkapi dengan berbagai quotes maupun gambar ilustrasi yang menarik.
Hanya saja, buku ini tidak cukup sistematis. Pembahasannya terkesan melompat-lompat dan hanya membahas garis besar sebuah ide maupun konsep.
Bagi kamu yang hanya menginginkan bacaan ringan namun bisa memantik inspirasi, buku Normal is Boring ini masih cocok untuk dijadikan referensi. Selamat membaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Kata Sandi, Perpaduan Budaya Jawa dan Misteri Menegangkan
-
Kisah Transformasi Jiwa dalam Buku 'Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop'
-
Kisah Cinta di Kota Tak Pernah Tidur dalam Novel Salju Pertama di New York
-
Petualangan Romantis dan Kuliner di Kota Cinta dalam Novel 'Paris, After The Rain'
-
Strategi Hidup dari Seorang Laksamana: Menelaah Buku 'Make Your Bed'
Ulasan
-
Ketika Nasib Baik dan Buruk Bertukar dalam Novel Komik Good/Bad Fortune
-
Pelangi di Mars: Akhirnya Film Sci-Fi Indonesia Sekelas Hollywood Terwujud?
-
Menguliti Dilema Moral di Balik Series I Love You My Teacher
-
Review Film Wicked - For Good: Manis Kendatipun Kurang Magis
-
Drama Dunia Gaib yang Menguak Kenyataan Pahit dalam Novel Karya Titah AW
Terkini
-
Mental Baja! Hokky Caraka Tetap Targetkan Medali Emas di di SEA Games 2025
-
Refleksi Hari Guru: Euforia Perayaan, Beban Tugas, hingga Polemik Hukuman
-
8 Jurus Simpel Bikin First Impression Maksimal Saat Ketemu Orang Baru
-
Dara Arafah Dilamar Rehan Mubarak, Momen Haru Berbalut Nuansa Maroon
-
Sempat Kandas, Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Bertunangan