Seseorang mungkin akan menulis puisi saat jatuh cinta, dan menganggapnya sebagai simbol dari rasa yang tidak mampu dilisankan kata.Tapi bagaimana jika puisi yang dituliskan tersebut ternyata mendapat balasan yang sama?
Buku berjudul 'Cara-Cara Tidak Kreatif untuk Mencintai' ini adalah buku puisi yang ditulis oleh sepasang kekasih, Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes.
Melalui buku ini, mereka saling berdialog tentang banyak hal. Tentang ungkapan cinta pada segelas kopi, sebungkus mie instan saat hujan di malam hari, atau pada kamper warna-warni di kamar mandi.
Lewat puisi, mereka menceritakan tentang kerinduan di stasiun kereta api, kenangan saat berada di mobil angkot berdua dengan sang kekasih, atau momen saat menikmati hari-hari yang penuh penantian. Membaca puisi-puisi mereka seolah melihat dua sejoli yang sedang kasmaran.
Puisi-puisinya amat manis dan penuh dengan kata-kata romantis. Oleh karena itu, barangkali buku puisi ini baiknya dibaca pelan-pelan saja. Khususnya oleh mereka yang merasakan hal yang sama dengan penulis.
Yang perlu ditekankan, buku ini mungkin bukan jenis buku puisi yang bisa dibaca oleh semua kalangan. Karena tema cinta yang diangkat oleh kedua penulis rasanya terlalu intim. Begitu banyak menggunakan kata tentang bibir, pelukan, ciuman, dan kata-kata sensual lainnya yang sedikit membuat tidak nyaman.
Tapi terlepas dari hal tersebut, buku puisi ini lumayan menginspirasi. Bisa bikin kita ikut senyum-senyum sendiri membayangkan hubungan yang dibangun oleh dua orang yang saling mencintai.
Pada setiap puisi, penulis menyertakan inisial nama pengarang, tempat, dan waktu mereka menulis. Tak jarang juga dilengkapi dengan keterangan suasana yang terjadi. Hal tersebut memungkinkan pembaca untuk melihat sudut pandang dari masing-masing penulis.
"Aku percaya, semua yang ada padaku bukan milikku,
Sehingga bagiku, memberi sebenar-benarnya adalah memulangkan." (Halaman 102)
Secara umum, buku puisi tentang Cara-Cara Tidak Kreatif untuk Mencintai ini lumayan menarik. Buku ini bisa menjadi bacaan yang tepat saat sedang jatuh cinta, atau barangkali menjadi kado untuk orang-orang tersayang di hari spesialnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Buku 'Manusia Target', Cara Efektif dan Efisien Mengerjakan Tugas
-
Review Buku 'Gapapa Kok, Gak Semua Harus Terwujud Hari Ini': Reminder saat Gagal
-
Ulasan Buku Untukmu yang Paling Berharga, Sebuah Apresiasi untuk Kehidupan
-
Penuh Momen Hangat! Ulasan Buku 'Papomics: Cerita Para Ayah dalam Komik'
Artikel Terkait
-
5 Fakta Menarik Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Borong Piala Citra di FFI 2024
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Borong 7 Piala Citra! Ini Link Nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Legal dan Resmi
-
Ulasan Buku Jack Ma Karya Adhani J. Emha: From Zero to Hero
-
Ernest Prakasa dan Cast JESEDEF Hadiri FFI 2024 Naik 'Motor Galon': Menang Nggak Menang yang Penting Hura-hura!
Ulasan
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg
-
Hazelight Studios Umumkan Game Baru, Siap Hadirkan Inovasi Co-Op Unik!