Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Akramunnisa Amir
Sampul Buku Love Letter for The Future You (Gramedia Digital)

Menulis surat cinta kepada seseorang di masa depan tampaknya sebuah ide yang menarik untuk diikuti. Apalagi jika kita belum mampu mengungkapkan isi hati kita yang sesungguhnya kepada orang tersebut.

Hal itulah yang dilakukan oleh Adi K dalam buku berjudul 'Love Letter for the Future You' ini. Di dalam buku ini, penulis menghimpun kalimat-kalimat sederhana dalam bahasa Inggris yang merupakan ungkapan hatinya untuk seseorang.

Lewat buku ini, penulis mengharapkan bahwa suatu hari nanti orang tersebut akan memahami betapa dirinya telah menjadi tokoh utama yang begitu dicintai dalam buku ini.

Secara umum, buku ini lebih mirip sebagai buku kumpulan quotes yang berisi kata-kata cinta tentang betapa seseorang terasa begitu berharga dalam kehidupan sang penulis.

"Maybe life is so much simpler if I didn't meet you
But it won't be colorful" (Halaman 69)

Ada banyak ungkapan yang berisi ketulusan, penghargaan, hingga kasih sayang yang tertuang dalam bentuk surat. Saat membacanya, saya merasa bahwa penulis terlihat seperti seorang pengagum rahasia yang diam-diam mengagumi sosok yang disebut dengan kata ganti 'kamu' dalam buku ini.

"They say, the heart is made to be broken
And yet I'm standing here wanting you as if my heat is made of steel" (Halaman 14)

Selain berisi kekaguman, buku ini juga menceritakan tentang betapa kuatnya komitmen seseorang dalam mencintai. Sebagaimana quotes pada halaman ke-14 di atas.

Saat mengagumi atau mencintai seseorang, tak jarang kita memang harus siap untuk patah hati. Tapi ada sebagian orang yang memilih untuk siap terluka dan memiliki hati sekuat baja dalam menanggung setiap rasa sakit karena mencintai.

Sekilas, hal tersebut terkesan terlalu melankolis untuk ukuran cinta yang dewasa. Barangkali, saat telah melalui lika-liku kehidupan yang menyajikan realita bahwa terkadang cinta tak seindah yang dibayangkan, kita mungkin akan ragu untuk memberikan pemujaan yang berlebihan terhadap seseorang.

Tapi saat mengalami fase jatuh cinta yang menggebu-gebu, apa yang diungkapkan oleh penulis dalam buku ini adalah hal yang wajar. Dan barangkali bisa mewakili perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta tapi belum mampu untuk mengungkapkannya secara langsung.

Secara umum, buku ini sebenarnya cukup menarik dengan kesederhanaan kalimat-kalimatnya. Begitu terus terang dan mudah dipahami. Meskipun secara pribadi saya berpendapat bahwa tidak semua hal yang digambarkan penulis mengenai perasaan cinta tersebut memang seindah apa yang diungkapkan.

Tapi kembali lagi, persoalan perasaan itu urusan personal tiap orang. Bagi yang ingin meromantisasi perasaan cinta yang belum bisa diungkapkan, Love Letter for the Future You ini adalah salah satu buku yang semoga bisa mewakili perasaan tersebut!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir