'Badai Pasti Berlalu: Padamkan burn outmu, Bingkai Kembali Bahagiamu' adalah salah satu dari serial psikologi populer karya tim psikolog yang terdiri atas 17 orang anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.
Buku ini adalah kumpulan kisah tentang bagaimana kondisi burn out bisa menyerang berbagai kalangan. Mulai dari pekerja, ibu rumah tangga, hingga para lansia.
Kisah-kisah yang ada di dalam buku ini sebenarnya hanyalah kisah fiktif, namun peristiwa yang terjadi di dalamnya terinspirasi dari kisah nyata yang pernah dijumpai oleh para psikolog saat menangani pasien mereka.
Buku ini diawali dengan sebuah pengenalan tentang apa itu burn out beserta ciri-cirinya. Biasanya, burn out ditandai dengan adanya perasaan lelah secara emosional, kehilangan makna pada rutinitas dan pekerjaan harian, hingga adanya gangguan fisik dan psikis.
Terkait hal di atas, ada berbagai kisah yang menceritakan tentang orang-orang yang berusaha bertahan dalam menghadapi kondisi burn out.
Misalnya seorang tenaga kesehatan yang pernah terjebak burn out, seorang karyawan korporat yang merasa kewalahan dengan pekerjaannya, hingga kisah ibu rumah tangga yang kelelahan menghadapi pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya sehingga sulit untuk memiliki waktu luang untuk diri sendiri.
Salah satu contoh yang cukup mengejutkan bagi saya adalah kisah tentang para lansia yang mengalami burn out.
Selama ini, saya pikir burn out hanya dialami oleh orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya. Tapi para lansia yang mayoritasnya tidak lagi sesibuk saat mereka masih muda dan produktif ternyata banyak juga yang mengalami burn out. Dalam hal ini, mereka merasakan kelelahan secara emosional yang bisa dikategorikan sebagai burn out.
Ketika menghadapi berbagai kondisi di atas, ada berbagai kiat yang bisa kita lakukan. Semuanya dijelaskan dengan lengkap dalam buku ini.
Hanya saja, meski banyak memaparkan teori dan contoh kisah tentang burn out, buku ini tidak bisa dijadikan landasan untuk self-diagnosis.
Kisah-kisah yang ada di dalamnya hanya menggambarkan tentang betapa burn out adalah masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Meskipun begitu, burn out adalah sebuah kondisi yang bisa disembuhkan jika kita melakukan penanganan yang tepat.
Jadi, bagi pembaca yang sedang mencari referensi sederhana tentang burn out, buku ini bisa menjadi salah satu bacaan yang informatif!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Merangkul Tantangan Hidup di Usia 20-an Bersama Buku Quarter Life
-
Ulasan Buku Daily Dose of Light, Motivasi Harian untuk Mood Booster
-
Review Buku Be Proud, My Dear: Pentingnya Mencintai dan Menghargai Diri Sendiri
-
'Psikologi Kognitif' tentang Bagaimana Ingatan Manusia Bekerja
-
Ulasan Buku How to Grow Rich: Saat Kekayaan Dimulai dari Pola Pikir
Ulasan
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
-
Review Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Drama Romansa Penuh Dilema
Terkini
-
Bahas Lavender Marriage! Sarwendah Bagi-Bagi Ilmu atau Sindir Seseorang?
-
Bernadya Rilis 'Lulla Bear': Kolaborasi Musik & Seni Visual yang Wajib Kamu Koleksi di JICAF 2025
-
JEYC Resmi Bermitra dengan Cambridge untuk Pendidikan Usia Dini Berstandar Internasional di DIY
-
Netizen Heboh Perut Buncit Nissa Sabyan, Bapaknya Langsung 'Skakmat': Belum Hamil!
-
Dari Curhat Keluarga Sampai Isu Mental Health: Kenapa Gen Z Hobi 'Oversharing' di Medsos?