Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Vigestha Repit
The Power of Nunchi - Euny Hong (goodreads.com)

Usia 20-an bukan cuma tentang usia bersenang-senang. Ini adalah masa paling membingungkan di mana kamu dituntut dewasa tapi juga masih mencari pijakan. Di fase ini kamu bukan hanya butuh sekadar motivasi tetapi juga bekal mental, perspektif baru dan dorongan untuk terus bertahan.

Kalau kamu merasa tersesat, bingung dan sedang berjuang, tenang, kamu tidak sendiri. Survive di usia 20-an bukan berarti hanya bertahan, tapi juga bertransformasi menjadi versi terbaik dari dirimu.

Nah, 5 buku nonfiksi ini bisa jadi teman perjalananmu! Buku-buku ini nggak cuma menguatkan mental, tetapi juga membantumu lebih sadar dalam menjalani hidup, membentuk kebiasaan produktif dan membangun koneksi sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Yuk, intip rekomendasinya:

1. The Secret - Rhonda Byrne

The Secret karya Rhonda Byrne (goodreads.com)

Buku The Secret karya Rhonda Bryne memperkenalkan konsep law of attraction. Hukum law of attraction yaitu kekuatan pikiran untuk menarik kenyataan. Singkatnya, apa yang kamu yakini benar-benar akan terwujud dalam hidupmu.

The Secret bisa jadi reminder bahwa mindset positif sangat menentukan masa depanmu. Lewat buku ini kamu diajak untuk lebih optimis meraih impian yang tadinya terasa jauh. The Secret membuka mata tentang seberapa powerfull pengaruh pikiran terhadap realita, dan bagaimana setiap orang memiliki potensi besar dalam dirinya.

Membaca buku ini juga membuat pikiranmu terbuka dan semakin optimis meraih apa yang kamu mau dan berada di titik potensialmu. Sesuai judulnya, Rhonda Byrne membagikan 'rahasia' penting bahwa segala sesuatu dimulai dari cara kita berpikir.

2. Conversations on Love - Natasha Lunn

Conversation on Love - Natasha Lunn (goodreads.com)

Conversations on Love adalah buku nonfiksi yang mengajak kamu menyelami berbagai bentuk cinta, romantis kepada pasangan atau lawan jenis, tetapi juga cinta platonis, hubungan keluarga, sahabat, dan cinta diri.

Lewat narasi yang penuh empati, Natasha membedah bagaimana kita menemukan cinta, mempertahankan cinta, dan bertahan setelah kehilangan cinta. Buku ini relevan untuk kamu yang sedang berada di usia 20-an karena dapat belajar memahami relasi dan membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna.

Conversations on Love bukan hanya tentang jatuh cinta, tetapi tentang memahami cinta sebagai perjalanan emosional yang membentuk siapa diri kita.

3. The Power of Nunchi - Euny Hong

The Power of Nunchi - Euny Hong (goodreads.com)

Usia 20-an juga menjadi usia di mana kita tak hanya harus memahami diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita. Buku ini menawarkan cara pandang baru untuk memahami hubungan sosial, khususnya dalam kehidupan yang serba cepat seperti di usia 20-an.

Nunchi mengajarkan seni membaca suasana hati dan pikiran orang serta bagaimana peka terhadap perasaan mereka agar kita lebih empati dan mampu beradaptasi dengan keadaan untuk membuat hubungan menjadi lebih harmonis.

Buku ini membantumu memahami lebih dalam situasi sosial, baik dalam pekerjaan, pertemanan dan interaksi sehari-hari. Dengan menguasai Nunchi, kamu bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan bersikap sehingga menjadikanmu lebih mudah diterima dalam berbagai lingkungan sosial.

Tak cuma itu kamu juga akan diajak belajar bagaimana menjaga kesimbangan antara memperhatikan orang lain dan diri sendiri yang tentunya penting untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan jangka panjang.

4. Hello, Habits - Fumio Sasaki

Hello, Habits - Fumio Sasaki (goodreads.com)

Di usia 20-an kita sering kali dikejar oleh banyaknya impian dan ambisi hingga lupa bahwa fondasi dari itu semua adalah kebiasaan yang kita bentuk.

Hello, Habits adalah buku yang berisi panduan praktis untuk untuk menciptakan kebiasaan yang mendukung kualitas hidup jangka panjang.

Sasaki, dengan gaya minimalis yang dia pilih, mengajarkan bahwa hidup yang bermakna adalah tak perlu dipenuhi dengan barang-barang atu kegiatan yang berlebihan, melainkan kebiasaan baik yang berfokus pada apa yang benar-benar penting.

Buku ini sangat cocok untuk kamu yang ingin mengubah rutinitas, mengatur waktu dengan bijak dan lebih sadar dalam menjalani hidup. Sasaki memberi panduan praktis dan mudah diikuti untuk membantumu memiliki hidup yang lebih terarah, sehat, dan jauh dari keputusan impulsif.

5. Filosofi Teras - Henry Manampiring

Filosofi Teras - Henry Manampiring (goodreads.com)

Siapa yang tak kenal dengan buku keren satu ini? Filosofi Teras rasanya selalu menjadi perbincangan hangat ketika orang-orang berbicata tentang self development. Buku menawarkan cara pandang berbeda dan relevan bagi kamu yang berada di usia 20-an, masa di mana banyak perasaan tak menentu dan tantangan datang silih berganti.

Pada usia 20-an kamu tentu sering merasa mendapat banyak tekanan yang membuatmu sedih, sesak bahkan kehilangan arah dan merasa bahwa dunia tak berpihak padamu. Saat-saat seperti itu bisa membuatmu merasa apes dan jadi bersikap pesimis.

Kabar baiknya, lewat buku ini kamu akan diajarkan untuk bersikap stoik, sebuah pendekatan yang bisa membantu kamu tetap tenang dan tangguh meskipun sedang menghadapi masa sulit. Dengan menjadi stoik kamu akan belajar mengelola emosi dengan lebih bijak dan tidak terjebak pada kekhawatiran yang berlebih.

Filosofi Teras mengajarkan kita untuk lebih fokus pada hal-hal yang bisa kita kendaikan dan menerima kenyataan dengan lapang dada sambil tetap mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan. Ini adalah pola pikir yang akan membantumu tetap menjaga keseimbangan dan ketenangan terutama di usia 20-an yang penuh dengan tantangan hidup.

Kamu tidak akan terjebak dalam kekhawatiran yang tidak perlu dan tentu pola pikir seperti ini baik kamu terapkan di usia 20-anmu.

Lewat lima buku ini, kamu bisa mengumpulkan banyak bekal berharga untuk lebih memahami diri, membangun hubungan yang sehat, mengelola emosi dan membentuk kebiasaan baik dalam hidupmu. Jadi, siap survive di usia 20-anmu?

Vigestha Repit