Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Athar Farha
Poster Film Dasim (Instagram/ starvision)

Ada yang bilang, pernikahan itu bukan cuma penyatuan dua insan, tapi juga dua semesta. Namun, gimana kalau tiba-tiba ada makhluk dari dunia lain yang ikut nyelip dan bikin kekacauan? Itulah yang bikin ‘Dasim’ menarik, film horor terbaru buatan Ginanti Rona, yang memperlihatkan rumah tangga nggak cuma tentang kompromi, tapi juga tentang bertahan dari gangguan gaib. 

Film yang diproduksi Starvision resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 15 Mei 2025, melalui tangan dingin sutradara yang sebelumnya bikin Film Qorin dan Film Susuk - Kutukan Kecantikan.

Ginanti Rona memang piawai menciptakan suasana ngeri yang nggak asal seram, tapi juga punya bobot psikologis. Namun, bagaimana dengan Film Dasim? Berikut ulasannya!

Sekilas tentang Film Dasim

Cerita sepanjang ±99 menit ini mengisahkan Salma (diperankan Zulfa Maharani) dan Arman (Omar Daniel), pasangan muda yang baru menikah. Awalnya, semua terasa manis.

Salma hamil, Arman semangat kerja, rumah tangga mereka kelihatan harmonis. Eh ternyata, di balik senyum Salma, mulai muncul rasa was-was yang nggak bisa dijelaskan.

Gangguan kecil bermunculan. Ada suara-suara ganjil, benda berpindah sendiri, dan Salma merasa seperti diawasi. Arman, yang sibuk kerja dan nggak terlalu peka, mengira Salma cuma stres karena hamil.

Namun, gangguan itu nggak berhenti, malah makin intens. Salma mulai mengalami teror ngeri, dan perlahan hubungan mereka mulai retak.

Yang mengintai dan meneror tuh Jin Dasim, makhluk nggak kasat mata dari mitologi Islam yang dipercaya sebagai jin perusak rumah tangga.

Dasim membisikkan rasa curiga, amarah, bahkan kebencian, sampai pasangan yang tadinya saling cinta bisa berubah jadi saling benci. Dan di dalam film ini, kehadiran Dasim nggak cuma disebut-sebut, tapi mewujud nyata, jadi sosok menakutkan dan licik.

Buat yang mau nonton tapi masih ragu-ragu, sini kepoin terus! 

Impresi Selepas Nonton Film Dasim

Hal yang aku suka film ini, ternyata nggak mengandalkan jumpscare berlebihan. Emang sih ada momen-momen kejut, tapi porsinya pas. Justru yang bikin aku nggak bisa duduk tenang di kursi bioskop karena atmosfernya.

Ada misteri yang terus dibangun pelan-pelan. Sampai-sampai aku dibuat penasaran, ini gangguan asli atau cuma halusinasi? Apakah Salma waras? Atau justru Arman yang terlalu cuek?

Ginanti berhasil banget narik emosi penonton lewat pendekatan misteri. Rasanya kayak ikut menyelidiki gangguan itu bareng Salma, dan aku bisa merasakan bagaimana keputusasaan dia saat nggak ada yang percaya.

Tak hanya itu, bahkan terkadang aku ikut kesel sama Arman yang terlalu logis, padahal istrinya jelas-jelas ketakutan.

Dari sisi akting, Zulfa Maharani tampil oke. Wajahnya yang polos tapi penuh kecemasan itu cocok banget buat peran Salma. Dia bisa menampilkan transformasi dari istri muda yang bahagia jadi seseorang yang nyaris kehilangan akal sehat.

Omar Daniel juga cukup oke sebagai Arman, meski karakternya agak datar di awal. Namun memang, perannya penting karena jadi penyeimbang dari kekacauan yang Salma alami.

Deretan aktor pendukung juga nggak kalah menarik: Adinda Thomas, Dinda Kanya Dewi, Meriam Bellina, Morgan Oey, Arswendy Bening Swara, Yatti Surachman, Grace Ayu, dan masih banyak lainnya. Mereka punya peran yang bikin film ini terasa padat dan dinamis.

Walaupun aku menikmati keseluruhan film, tetap ada beberapa hal yang agak mengganggu. Misalnya, pergerakan kamera di beberapa adegan Salma terasa terlalu agresif.

Memang sih niatnya buat menggambarkan ketegangan atau disorientasi, tapi kadang justru bikin pusing. Buat penonton yang nggak terbiasa dengan gaya visual seperti ini, bisa-bisa kehilangan fokus.

Dari segi visual, set dan properti yang digunakan sebenarnya cukup niat. Rumah tempat tinggal Salma dan Arman terasa hidup dan penuh detail. Sayangnya, atmosfer seram dari tempat itu belum digali sepenuhnya. Andai saja sisi horor ruangannya lebih dieksplorasi, mungkin efek ngerinya bisa lebih kuat.

Dan satu lagi, ending-nya. Di awal dan tengah, film ini berhasil membangun ketegangan dan misteri yang padat. Eh, pas masuk ke babak akhir, tensinya agak turun.

Rasanya kayak film ini sudah lari cepat dari awal, tapi pas nyampe garis akhir, malah ngos-ngosan dan nggak meledak seperti yang aku harapkan. 

Kalau Sobat Yoursay suka film horor yang related, Film Dasim bisa masuk list. Apalagi buat penonton yang suka horor dengan bumbu religius dan psikologis, film ini bisa jadi hiburan yang menarik. 

Skor: 3,3/5

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Athar Farha