Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Ardina Praf
Novel The Hatmakers (goodreads.com)

Dari sekiaan novel middle-grade bertema fantasi, The Hatmakers karya Tamzin Merchant menjadi salah satu novel dengan konsep yang unik dan penuh warna.

Mengangkat dunia sihir yang berfokus pada keterampilan membuat topi ajaib, novel ini menawarkan kisah petualangan, persahabatan, dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan.

Meski novel middle grade, pembaca dewasa yang menyukai novel fantasi ringan juga menjadikan The Hatmakers bacaan yang menyenangkan.

Sinopsis Singkat The Hatmakers

Cordelia berasal dari keluarga pembuat topi ajaib yang memadukan alkimia dan sihir dalam setiap karya mereka.

Suatu ketika ayahnya Cordelia, bernama Prospero hilang di laut saat mencari bahan ajaib. Cordelia kemudian ertekad menemukannya.

Namun, di tengah persaingan lama antar keluarga Pembuat dan ancaman perang yang dipicu oleh sihir terlarang, Cordelia harus mengungkap siapa dalang di balik kekacauan itu dan alasan di baliknya.

Dalam perjalanan itu, Cordelia juga menemukan bahwa tidak semua orang di guild bisa dipercaya, dan ada rahasia besar yang tersembunyi di balik tradisi para pembuat benda sihir tersebut.

Ulasan Novel The Hatmakers

The Hatmakers menawarkan cerita yang segar, terutama karena latar dunianya yang unik.

Biasanya, kalau bicara tentang dunia sihir, kita langsung terbayang sekolah sihir atau duel antarpenyihir. Tapi di sini, Merchant memilih konsep guild pembuat barang ajaib yang masing-masing memiliki spesialisasi berbeda.

Dunia dalam novel ini berhasil dibangun dengan kuat sehingga terasa hidup dan memiliki keunikan tersendiri.

Cordelia digambarkan sebagai seorang gadis muda yang pemberani dan cerdas. Ia juga selalu penasaran dengan berbagai hal. Hal itu kadang membuatnya bersikap ceroboh.

Karakter lainnya juga memiliki keunikannya masing-masing tidak mendapatkan begitu banyak sorotan. Meski begitu, interaksi antar tokohnya tetap hangat dan mampu memberi warna dalam petualangan yang dijalani Cordelia.

Kelebihan novel ini terletak pada world-building-nya yang kuat. Merchant berhasil menciptakan dunia alternatif London dengan sentuhan sihir yang elegan, tanpa terasa berlebihan.

Konsep topi ajaib disini sangatlah menarik. Ditambah lagi, gaya bahasa Merchant yang ringan dan penuh deskripsi membuat novel ini sangat pas untuk pembaca muda.

Namun, kelemahannya ada pada alur cerita yang di beberapa bagian terasa agak terburu-buru.

Sayangnya, penyelesaian beberapa konflik terlalu cepat. Padahal, ide utamanya sangat menarik dan sebenarnya bisa dieksplorasi lebih dalam.

Bahasa yang digunakan Tamzin Merchant dalam novel ini ringan, mudah dipahami, dan penuh imajinasi.

Deskripsi tentang topi-topi ajaib serta suasana London versi dunia alternatif ditulis dengan detail yang kaya imajinasi, namun tetap mudah dipahami oleh pembaca muda.

Alur cerita The Hatmakers bersifat linear dengan sedikit unsur misteri. Petualangan Cordelia dibangun perlahan, dimulai dari pencarian ayahnya hingga terbongkarnya konspirasi antar guild.

Meskipun ada beberapa bagian yang terasa terlalu cepat, Merchant tetap berhasil menjaga alur cerita berjalan dengan menarik. Ritme ceritanya pas untuk pembaca usia middle-grade yang menyukai kisah yang terus bergerak tanpa terlalu banyak jeda.

Buku ini direkomendasikan untuk anak usia 9-14 tahun yang menyukai cerita fantasi seru. Imajinasi anak-anak yang membaca ini akan aktif dan membuat mereka terlatih.

Untuk orang dewasa yang mencari bacaan santai atau penyuka kisah fantasi ala Howl’s Moving Castle, The Hatmakers bisa jadi pilihan menarik.

Secara keseluruhan, The Hatmakers adalah novel middle-grade yang menyenangkan, penuh warna, dan kreatif.

Meski punya beberapa kekurangan, kekuatan world-building dan karakter utamanya membuat buku ini tetap layak dibaca.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ardina Praf